Wabah Corona Bikin Sulit Bercinta, Mainan Seks dan Video Call Solusinya

Sabtu, 21 Maret 2020 | 22:10 WIB
Wabah Corona Bikin Sulit Bercinta, Mainan Seks dan Video Call Solusinya
Ilustrasi beragam mainan seks (sex toys). (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wabah Corona Bikin Sulit Bercinta, Mainan Seks dan Video Call Solusinya

Coronavirus SARS CoV 2 memang tergolong sebagai virus baru yang menyebabkan sakit Covid-19. Beragam penelitian dilakukan demi meneliti lebih jauh tentang virus Corona Covid-19 ini, termasuk bagaimana cara penularannya.

Salah satu yang sudah dikonfirmasi bisa menularkan virus Corona Covid-19 adalah ciuman dan seks oral. Lalu bagaimana dengan mainan seks, bisakah menularkan? Dan bagaimana membersihkannya?

"Cukup (bersihkan) pakai sabun dan air," ujar Profesir Sekolah Kesehatan Masyarakat Institut Miken Universitas George Washington, Dr. Carlos E Rodriguez mengutip The Guardian, Sabtu (21/3/2020).

Baca Juga: Reaksi Kocak Will Smith, Alat Pijat Wajah Dikira Mainan Seks

Masalahnya kata Prof. Rodriguez, memang bagi yang merasa sudah terlalu lama tidak menyalurkan keinginan seksual.

Cobalah mencari cara, untuk Anda dapat melakukannya seksual seorang diri, mainan seks bisa membantu, atau bereksplorasi dengan gambar maupun video.

"Ini bisa jadi peluang bagus unyuk mengeksplorasi cara-cara lain untuk terlibat dengan pasangan seksual dan bisa bertemu secara virtual atau online dengan melakukan hubungan seks atau video call," jelasnya.

Bercinta rumah. (Shutterstock)
Bercinta rumah. (Shutterstock)

Sementara itu sosial distancing adalah hal yang perlu dilakukan. Meskipun dengan orang yang kita kenal biasakan diri untuk berjaga jarak minimal 1 meter.

Semakin cepat kita melakukannya, maka semakin cepat juga kita bisa menekan penularan.

Baca Juga: Ingin Beri Mainan Seks untuk Kado Pernikahan Teman? Baca Ini Dulu

"Dan semakin cepat kita dapat mengubah praktik sosialisasi kira. Daripada fokus pada masa depan, kita harus fokus pada masa kini," tutup Prof. Rosriguez.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI