Topping Piscok Ini Bikin Horor tapi Lucu, Warganet: Dikasih Tanah Kubur?

Jum'at, 20 Maret 2020 | 09:05 WIB
Topping Piscok Ini Bikin Horor tapi Lucu, Warganet: Dikasih Tanah Kubur?
Ilustrasi pisang cokelat. (Pixabay/M W)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kuliner piscok alias pisang coklat bisa dibilang lumayan tenar sejak beberapa tahun belakangan. Lembutnya pisang dikombinasikan dengan kelezatan aneka topping seperti coklat, keju, green tea, hingga oreo, membuat makanan ini masih memiliki banyak penggemar hingga sekarang.

Harganya terjangkau tapi punya rasa yang tak mengecewakan, menjadikan piscok acapkali jadi rujukan bagi mereka yang ingin ngemil makanan manis.

Nah, belum lama ini, sebungkus sajian pisang coklat menjadi perbincangan hangat di media sosial. Hal itu lantaran makanan ini punya tampilan yang unik.

Seorang warga Twitter dengan akun bernama @flamedelaflame, membagikan postingan berupa pengalamannya menjajal kuliner piscok.

Baca Juga: Asyik Makan Pisang, Pria Ini Nyaris Melahap Laba-Laba Mematikan

"Mesen piscok dikasih tanah kubur," cuit @flamedelaflame, seperti dikutip Guideku.com, Selasa (17/3/2020) lalu.

Piscok Topping Tanah Kubur. (twitter.com/flamedelaflame)
Piscok Topping Tanah Kubur. (twitter.com/flamedelaflame)

Bak terkubur, tampilan piscok pesanan warga Twitter ini hampir tak terlihat. Hanya topping oreo yang kelewat banyak sehingga membuat piscok ini tampak seperti ditaburi tanah.

Sontak, warganet pun langsung memberikan respon beragam terkait piscok bak topping tanah kuburan ini. Beberapa menimpali dengan komentar bercanda.

"Ekstra pocong nggak?" tulis seorang warganet.

"Topping tali pocong perawan," ujar warganet lain.

Baca Juga: Dijual Oreo Supreme, Harganya Ada yang Sampai Satu Miliar Lebih!

Biskuit Oreo. (Unsplash/Donald Giannatti)
Biskuit Oreo. (Unsplash/Donald Giannatti)

"Pantes, kemarin sore abis gali kubur nemu piscok. Kayaknya ketuker dah," imbuh warganet lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI