Waspada Hoaks Virus Corona, Pintarlah Memilih Layanan Kesehatan Digital

Kamis, 19 Maret 2020 | 17:54 WIB
Waspada Hoaks Virus Corona, Pintarlah Memilih Layanan Kesehatan Digital
Ilustrasi hoaks. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Merebaknya wabah virus corona di Indonesia tak luput dari maraknya berita bohong atau hoaks yang tersebar kepada publik.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bahkan menemukan jumlah hoaks terkait corona mencapai 242 kasus per 17 Maret 2020.

Hoaks bisa memicu timbulnya kepanikan di masyarakat. Perusahaan pengembang teknologi solusi kesehatan di Indonesia, Alodokter, pun berinisiatif luncurkan layanan digital yang mampu melakukan pengujian mandiri risiko tertular virus Corona.

"Layanan ini dapat diakses secara gratis bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, guna mendukung Program KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) dari Kementerian Kesehatan dalam menghadapi COVID 19," kata Co-Founder dan Director Alodokter Suci Arumsari dalam keterangan pers yang diterima Suara.com, Kamis (19/3/2020).

Baca Juga: Ini 5 Tips Cegah Penyebaran Berita Hoaks Virus Corona di WhatsApp

Suci menjelaskan, layanan digital tersebut merupakan teknologi chatbot yang mampu melakukan interaksi cepat dalam menjawab pertanyaan seputar virus Corona. Sehingga memberikan kemudahan penyampaian informasi yang akurat dalam pengujian mandiri risiko tertular virus Corona.

Masyarakat juga dapat chat langsung dengan dokter umum maupun dokter spesialis melalui aplikasi Alodokter.

"Terdapat fitur Buat Janji dokter, yang memudahkan untuk bertemu dokter ketika diperlukan. Saat ini, Alodokter diakses lebih dari 24 juta pengguna aktif setiap bulannya dan bekerja sama dengan 20 ribu dokter di seluruh Indonesia," katanya.

Suci menambahkan, Alodokter juga telah membuat artikel dan video edukasi tentang COVID-19 yang sudah diakses lebih dari 15 juta kali dalam dua minggu terakhir.

Sejak diaktifkan minggu lalu, layanan digital Alodokter itu sudah diakses lebih dari 900 ribu masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Situasi Darurat Corona, PT KCI Meminta Penumpang Tak Sebarkan Video Hoaks

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI