Suara.com - Di era modern dan serba modis ini, hijab tersedia dalam beragam ukuran dan rupa mulai dari yang langsung diselongsongkan ke kepala karena sudah terlebih dulu dijahit, hingga yang membutuhkan keterampilan memakainya seperti selendang panjang, pashmina, dan selendang segi empat atau scarf.
Sejak tahun 2020, Katonvie sebagai salah satu merek scarf hijab menjalin kolaborasi dengan desainer mode maestro busana modest, Itang Yunasz, pemilik jenama fesyen Itang Yunasz, Allea, dan Kamilaa.
Kini, Katonvie dan Itang Yunasz mengeluarkan koleksi kolaborasi scarf hijab dengan motif yang mengadopsi corak kain-kain Indonesia dari Aceh hingga Papua, dan tampil semakin modern dan glamor.
"Kami menamai scarf hijab Katonvie sebagai kerudung 'Story You Can Wear' karena tiap lembar selendang yang kami produksi mengandung filosofi yang dituturkan oleh motif kain daerah yang kami angkat," ujar Anthony Lim, dalam rilis yang diterima Suara.com, Kamis (19/3/2020).
Baca Juga: Kolaborasi Dr Martens dan Hello Kitty, Cocok Buat Kamu yang Edgy
Koleksi yang dikeluarkan ini berjumlah delapan buah scarf yang diluncurkan bertajuk 'Selaksa Sarimbit Nusa'.
Itang mengaku menerima kolaborasi ini karena melihat keunikan dan tawaran baru dalam memperkaya penampilan berhijab, justru dengan memangkas jumlah lembarnya.
"Sedikit banyak, dengan menciptakan kerudung bolak-balik Katonvie dan Itang Yunasz sudah ikut menerapkan sustainable fashion," tutur Itang.
Katonvie juga mengeluarkan scarf hijab yang unik, yakni dapat dikenakan bolak-balik, terbuat dari teknologi cetak saring pada dua sisi bahan.
Hasilnya adalah scarf dengan motif sama yang secara presisi berada di bagian baliknya dengan pilihan warna yang berbeda. Sehingga scarf ini dapat dikenakan di kedua sisinya yang menjadi keunggulan dari Katonvie.
Baca Juga: Di Surabaya, Gula Pasir Sentuh Harga Rp 20 Ribu per Kilogram
Teknologi ini dikenal dengan nama Duplex, yang ditemukan oleh Hermawan Lim, ayah dari CEO Katonvie, Anthony Lim.
Scarf hijab ini juga dikelim dengan rapi di kedua sisinya sehingga tidak ada sisi depan ataupun sisi belakang. Hijab Katonvie menggunakan bahan viscose yang tebal namun nyaman dan adem saat dipakai.
Dari delapan koleksi tersebut, empat corak dan warna yang diciptakan terinspirasi dari motif dengan warna pekat dan glamor gaya Sumatera seperti merah, biru, cokelat, dan hijau.
Sementara empat motif lainnya terilhami tanah Jawa dengan motif bunga, corak batik yang lembut dalam warna pucat seperti seladon chinese, hijau muda, tobacco, dan merah muda.
"Sebagai pionir cetak duplex, dengan desain yang khas, teknologi yang mumpuni, dan seni yang berselera tinggi, kolaborasi Katonvire dan Itang Yunasz ini kami percaya dapat membawa nama Indonesia ke kancah internasional," tandas Anthony.