Suara.com - Berdasarkan pantauan pada Rabu (18/3/2020) pukul 9.10 WIB, #CopotMenkesTerawan menggema di Twitter dan menjadi trending topic dengan hampir 12 ribu tweet melontarkan hal yang sama. Tentu saja hal ini menjadi pertanyaan, ada apa dengan Menkes Terawan?
Wabah virus corona Covid-19 yang menjadi pandemi global saat ini memang jadi ranah utama Kementerian Kesehatan RI.
Namun belakangan Kemenkes yang saat ini dipimpin Menkes Terawan dianggap tidak memberikan kebijakan yang tepat dan tegas terkait wabah ini.
Baca Juga: Yunarto Sindir Menkes Terawan: Seremoni Jamu-jamuan Nyebelin
Tak hanya itu, Menkes Terawan diketahui memang kerap memberi pernyataan yang menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat ketika virus corona Covid-19 mulai mewabah.
Dirangkum oleh Suara.com, berikut beberapa pernyataan mantan Kepala RSPAD Gatot Subtroto yang menjabat sebagai menteri pada Oktober 2019 silam, tentang Covid-19, yang menimbulkan polemik.
1. Antisipasi Covid-19 dengan doa
Pada awal-awal Covid-19 belum terdeteksi di Indonesia, banyak yang mempertanyakan kemampuan Indonesia untuk mendeteksi virus yang telah memakan korban hingga 8000 jiwa ini. Tapi, Menkes Terawan hampir tidak memberikan jawaban yang teknis. Ia diketahui selalu berkata bahwa semua karena doa.
"Secara medis adalah doa, semua karena doa. Saya yakin doalah," ungkap Menkes waktu itu.
Baca Juga: Fadli Zon soal Menkes Terawan: Sebaiknya Menteri ini Diistirahatkan Saja
2. Anjuran minum herbal
Setelah Covid-19 resmi masuk ke Indonesia, bahkan hingga kini angka pasien positif hampir mencapai 200 orang, banyak publik yang mempertanyakan kesiapan Indonesia dalam penanganan virus ini. Alih-alih memberi jawaban, Menkes Terawan mempromosikan jamu sebagai penguat daya tahan tubuh.
Bahkan, setelah pasien positif 01, 02, dan 03 dinyatakan sembuh, Menkes Terawan membawa oleh-oleh dari Jokowi yang berisi ramuan herbal, yakni jamu, untuk diminum ketiga survivor itu sebagai doping daya tahan tubuh.
3. Covid-19 tidak lebih hebat dari difteri
Pernyataan lain juga terlontar dari Menkes Terawan saat berkunjung ke RS Mitra Keluarga Depok, pasca 2 warga Depok dinyatakan positif Covid-19. Terawan menyebut bagaimana Covid-19 tidak lebih hebat dari difteri.
"Yang penting dilakukan tindakan hidup sehat. Kita semua lakukan seperti biasa, apa yang berbeda, enggak ada. Difteri yang begitu hebat kita nggak ada takutnya. Apalagi ini corona," ungkapnya saat itu.
4. Salahkan rakyat beli masker
Awal-awal Covid-19 masuk ke Indonesia, saat itu juga masyarakat berbondong-bondong mencari dan membeli masker. Alhasil, harga masker pun melambung tinggi, mengingat juga sebagian besar bahan baku impor masker berasal dari China.
Saat itu, jawaban Terawan juga cukup membuat masyarakat kaget. Terawan berkata bahwa masker hanya dipakai orang sakit, dan orang sehat tidak boleh memakai masker.
Ia menyalahkan orang-orang yang membeli masker dan menyebabkan harga jadi melambung. Padahal, saat itu masyarakat mengharapkan ada tindakan intervensi dari pemerintah untuk menurunkan harga masker.
"Masker salahmu sendiri, kok beli. Nggak usah pakai masker. Masker untuk yang sakit," jelas Terawan waktu itu.