Pernah Jadi Korban Pelecehan Seksual, Kini Vivi Maju dan Balik Melawan

Senin, 16 Maret 2020 | 09:30 WIB
Pernah Jadi Korban Pelecehan Seksual, Kini Vivi Maju dan Balik Melawan
Anindya Nastiti Restuviani (Instagram/anindyavivi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tiga dari lima perempuan di Indonesia pernah mengalami pelecehan seksual di ruang publik.

Angka tersebut muncul dari sebuah survei yang dilakukan oleh Change.org Indonesia, Hollaback! Jakarta, perEMPUan, Lentera Sintas Indonesia, dan Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta.

Tak banyak dari mereka yang berani melawan. Tapi tidak bagi Anindya Nastiti Restuviani, perempuan berusia 30 tahun yang menjadi korban pelecehan seksual di jalan.

Anindya Nastiti Restuviani (Instagram/anindyavivi)
Anindya Nastiti Restuviani (Instagram/anindyavivi)

Kepada Suara.com, perempuan yang akrab disapa Vivi tersebut mengaku merasa gerah ketika menjadi korban catcalling di jalanan. Kata Vivi, tak ada 'ruang aman' bagi perempuan tanpa dilecehkan.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Miras Vodka Mengurangi Risiko Infeksi COVID-19?

"Bahkan cerita kepada keluarga sendiri rasanya kayak nggak ada dukungan, yang ada malah ada kayak victim blaming," kata Vivi saat berbincang dengan Suara.com beberapa waktu lalu.

Perempuan kelahiran Semarang tersebut akhirnya mencoba menginisiasi sebuah gerakan terinspirasi dari gerakan global bernama Hollaback! Jakarta di tahun 2016 lalu. Gerakan Hollaback! sendiri berawal di kota New York, Amerika Serikat pada 2004 silam.

Mulanya ia hanya menyampaikan keluh kesahnya pada seorang teman asal Amerika Serikat, yang kemudian menyampaikan ide untuk membentuk gerakan yang sama di kampung halaman Vivi, Indonesia.

Menurut Vivi, Hollaback! berfungsi sebagai wadah di mana korban bisa mencurahkan perasaan atau kemarahan soal pelecehan seksual, sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai kekerasan seksual tanpa adanya penghakiman dari orang lain.

Sebagai lulusan Hukum Internasional di Universitas Diponegoro, Vivi sudah lama berkecimpung di bidang isu perempuan dan remaja, kekerasan berbasis gender termasuk kesehatan reproduksi dan kesehatan anak.

Baca Juga: Hits: Cek Gejala Corona Lewat Tahan Nafas, Pemerintah RI Tolak Lockdown

"Dari kecil kita sudah merasakan adanya ketimpangan gender. Dan adanya normalisasi seperti perempuan harus begini, harus begitu yang akhirnya menormalisasi pembatasan ruang publik bagi perempuan," lanjut Vivi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI