Beredar Larangan Pulang Kampung di Medsos, Ini kata Ketua IDI

Minggu, 15 Maret 2020 | 16:37 WIB
Beredar Larangan Pulang Kampung di Medsos, Ini kata Ketua IDI
Ilustrasi pulang kampung. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seiring bertambahnya jumlah kasus Covid-19 di Indonesia, juga keputusan sejumlah daerah yang meliburkan sekolah-sekolah, beredar imbauan di media sosial larangan pulang kampung terhadap masyarakat.

Tak pasti dari mana sumber awal imbauan tersebut hingga beredar ke berbagai media sosial seperti Twitter dan Instagram.

Meski begitu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Moh Adib Khumaidi setuju dengan imbauan tersebut.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, PDEI Imbau Batasi Cium Tangan

Meski pemerintah belum secara resmi berlakukan status lockdown, Adib menyarankan sebaiknya masyarakat tidak lakukan perjalanan jauh keluar daerah untuk meminimalisir penyebaran virus corona.

"Semua itu nanti stay dulu dalam satu wilayah. Kalau pun anak-anak sekolah libur, di rumah, itu jangan pergi-pergi. Di rumah saja. Jangan kontak-kontak," kata Adib di Jakarta, Minggu (15/3/2020).

Sesuai dengan arahan dari Badan Kesehatan Dunia atau WHO, Adib menyarankan hal tersebut dilakukan dalam satu kali masa inkubasi.

"Jadi dalam waktu sekarang ini tidak (bepergian jauh), jangan. Kalau standartnya dari WHO kan 14 hari," ucapnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto, menyatakan ada 21 kasus baru virus corona Covid-19 di Indonesia. Hal ini menambah total kasus positif di Indonesia menjadi 117 kasus.

Baca Juga: Diyakini Bisa Menangkal Covid-19, Kolompok Hindu Pesta Minum Urine Sapi

"Ada 21 kasus baru, 19 di Jakarta, 2 di Jawa Tengah," kata Yurianto kepada wartawan di Istana Negara Jakarta, Minggu (15/3/2020).

Kasus yang ditemukan di Jakarta merupakan pengembangan dari tracing kasus sebelumnya. Yurianto menegaskan untuk tidak memberikan informasi tentang pasien secara publik.

"Kita tahu bahwa kasus yang di Jawa Tengah itupun ada tracing sampai ke Jakarta. Pulang dari Jakarta, setelah sampai di daerahnya sakit, positif (corona)," paparnya.

Ia juga menyebutkan bahwa kasus pasien yang meninggal di Solo memiliki kontak dengan yang pulang ke Magetan, Jawa Timur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI