Suara.com - Tagar #LockDownIndonesia sempat bergema di media sosial belakangan ini. Pasalnya, dengan jumlah pasien positif virus corona Covid-19 yang terus meningkat di Indonesia, para warganet meminta pemerintah untuk menutup beberapa wilayah tempat penyebaran.
Hal ini dimaksudkan sebagai salah satu pencegahan agar virus tersebut tak semakin menyebar ke kota atau wilayah lain. Seperti diketahui, per Sabtu (14/3/2020) kemarin ada total 96 pasien positif corona, dengan 8 pasien dinyatakan sembuh, dan 5 pasien meninggal dunia.
Sementara kepanikan terus menyebar di kalangan masyarakat, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pernah menyebutkan bahwa berdoa bisa menjadi cara agar Indonesia bebas corona.
Lalu apakah kini berdoa juga bisa menjadi cara efektif untuk menenangkan jiwa yang sedang panik? Psikolog dari Personal Growth, Gracia Ivonika, M.Psi., menjawab hal tersebut.
Baca Juga: Ikuti Langkah Italia, Spanyol akan Lockdown Negara karena Corona
Menurut Gracia, ketika berada dalam situasi panik atau kalut, seseorang kerap dikuasai oleh emosi negatif yang mempengaruhi pikirannya dan semakin menambah kekhawatiran atau kecemasannya.
"Untuk itu, dibutuhkan kondisi emosi yang lebih stabil dalam menghadapi situasi atau permasalahan yang mengganggu. Salah satu cara untuk menghadirkan kondisi emosi yang lebih stabil adalah dengan berdoa," katanya saat dihubungi Suara.com, Minggu (15/3/2020).
Dengan berdoa, seseorang terhubung dengan keyakinan spiritualnya yang dapat menenangkan dan membantunya kuat dalam menjalani persoalan hidup.
Gracia melanjutkan, ketika berdoa seseorang melakukan refleksi diri melalui koneksi atau relasi yang dibangun dengan Tuhan.
"Doa yang diucapkan dalam keheningan membantu seseorang untuk melepaskan emosi negatif dan menarik energi positif yang membangun ketenangan diri," ujarnya.
Baca Juga: Pesantren Aa Gym Daarut Tauhiid Lockdown karena Wabah Virus Corona
Dengan hati yang tenang, seseorang akan lebih mampu berpikir dengan jernih dalam menilai situasi dan memikirkan langkah ke depannya.
Berdoa juga bisa membuat kesehatan jiwa lebih baik secara umum. Dipaparkan oleh Gracia, berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, rutin berdoa terbukti memiliki efek positif bagi kesejahteraan psikologis seseorang.
Berdoa secara rutin membantu seseorang untuk sadar akan diri dan situasi yang dialaminya, juga menyadari akan hal-hal yang dapat dan tidak dapat dikendalikan.
Dengan demikian, seseorang dapat melihat secara lebih luas dari sudut pandang yang positif terkait diri dan kehidupannya, yang turut membantunya meregulasi emosi dengan lebih baik, dan mengembangkan perasaan syukur dan optimisme.
Mengingat situasi yang panik dan cukup kacau karena wabah virus corona belakangan ini, Gracia menyebut lebih baik mencari tahu informasi atau berkonsultasilah dengan pihak yang dipercaya. Supaya kita juga bisa melihat situasi dengan cermat.
Dibandingkan larut dalam rasa takut dan cemas, lebih baik memfokuskan diri pada langkah konkrit dan positif yang bisa dilakukan. Misalnya, kita dapat lebih fokus pada hal preventif yang bisa dilakukan sesuai anjuran dari tenaga ahli kesehatan.
"Hindari menyebarkan informasi yang belum terjamin kebenaran dan sumbernya, yang dapat memicu kepanikan atau kesalahan pemahaman bagi orang lain," pungkas Gracia.