Tak Terpengaruh Corona, Gunung Bromo dan Semeru Tetap Ramai Wisatawan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 14 Maret 2020 | 20:57 WIB
Tak Terpengaruh Corona, Gunung Bromo dan Semeru Tetap Ramai Wisatawan
Wisatawan mendaki ke kawah Gunung Bromo di Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (28/9). [ANTARA FOTO/Umarul Faruq]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak Terpengaruh Corona, Gunung Bromo dan Semeru Tetap Ramai Wisatawan

Meningkatnya jumlah kasus virus Corona Covid-19 di Indonesia rupanya tidak menyurutkan minta wisatawan dalam negeri untuk mengunjungi Gunung Semeru dan Gunung Bromo.

Dikatakan Pelaksana Harian (Plh) Kepala Balai Besar Taman nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Novita Kusuma Wardani, Sabtu (14/3/2020), mengatakan secara umum sampai saat ini belum ada dampak virus Corona Covid-19 bagi kunjungan wisatawan.

Pada periode tahunan sepanjang Januari hingga pertengahan April memang tergolong 'low season', karena memasuki musim hujan.

Baca Juga: Mitigasi Sebaran Virus Corona, Dinkes Data Wisatawan yang ke Kulon Progo

"Sedangkan peak season kunjungan wisatawan pada Agustus dan Desember. Kita tunggu saja pada Agustus dan Desember mendatang, namun kami berharap merebaknya virus corona ini berhenti sampai di sini saja," kata Novita di Malang, Jawa Timur, dilansir Antara.

Ia mengemukakan dari Januari-Maret 2020, jumlah wisatawan ke Bromo dan Semeru rerata 500 orang perhari, hampir sama dengan periode yang sama di tahun 2019.

Dengan demikian, kata dia, masih belum tampak apakah jumlah wisatawan sebanyak itu sebagai dampak dari merebaknya virus corona atau memang memasuki memasuki low season.

Novi memperkirakan kunjungan wisatawan akan mulai ramai pada pertengahan April atau saat mulai memasuki musim kemarau. Jika memasuki puncak kunjungan, jumlah wisatawan bisa mencapai 1.000-2.000 orang per hari.

Tahun lalu, jumlah wisatawan ke kawasan TNBTS mencapai 600.000 orang dan 22.000 orang di antaranya adalah wisatawan mancanegara. Sebagian besar wisatawan mancanegara berasal dari Eropa, seperti Belanda, Jerman, dan Prancis.

Baca Juga: Prambanan Dikunjungi Raja Belanda, GM: Kampanye Gratis, Aman bagi Wisatawan

Puncak Gunung Semeru tertutup awan sehingga terlihat seperti bertopi (Dokumen BB TNBTS)
Puncak Gunung Semeru tertutup awan sehingga terlihat seperti bertopi (Dokumen BB TNBTS)

Terkait dengan target kunjungan wisatawan yang datang ke TNBTS pada tahun ini, Novi mengatakan tidak ada target karena arahnya pada edukasi dan keseimbangan ekosistem (lingkungan) di kawasan TNBTS.

Bahkan, lanjutnya, ada pembatasan jumlah wisatawan di area tertentu, seperti di Pananjakan maksimal 982 wisatawan per hari, sedangkan di Semeru 600 wisatawan per hari.

"Pembatasan ini sudah diatur diatur oleh sistem, yakni pendaftaran 'online' (daring). Jadi, kalau kuota pendaftaran sudah terpenuhi secara otomatis akan dialihkan ke waktu yang longgar pengunjungnya,' paparnya.

Terkait adanya pengaturan bagi wisatawan terkait merebaknya virus corona, Novi mengatakan sampai saat ini pihaknya belum menerima protokol cara memberlakukan wisatawan dari pemerintah untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

"Kalau ada petunjuk dari protokol pemerintah, tentu kami akan melaksanakan dengan sebaik-baiknya," katanya. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI