Suara.com - Empat puluh tahun sudah Denny Malik berkecimpung dalam dunia seni sebagai koreografer yang juga mendesain kostum pertunjukannya sendiri.
Kini, Denny mencoba out-of-the-box dengan mendesain busana siap pakai dari Kain Pinawetengan. Desain ini bertajuk 'Kawan', yang mana terinspirasi dari kawan-kawannya dan juga peringatan satu dekade pertemanan antara butik tersebut dengan Denny.
"Jadi, setiap selesai show, banyak yang bilang bagus-bagus ya. Tapi banyak juga teman-teman seumuran, khususnya wanita, bilang 'Ah, tetap saja nanti aku nggak bisa pakai'. Ya sudah, untuk acara ini aku bikin yang queen size," kata Denny, Kamis (12/3/2020).
Rancangan tersebut ditampilkan dalam peresmian Rumah Kain Pinawetengan di Jakarta Selatan. Denny menyebut istrinya juga ikut terlibat dalam kurasi desain busana ini.
Baca Juga: Desa Wisata Lihat Pembuatan Kain Tenun Lombok, Ini 5 Daya Tariknya
Selain itu, rancangannya ini juga sebagai suatu misi kebudayaan, karena ia juga ingin mengenalkan bahwa kain asli Indonesia yang tak hanya batik, namun juga ada tenun dan yang lainnya.
"Karena kalau mendesain saya memang suka gambar, dan boleh dibilang 90 persen dari setiap pertunjukan saya, saya selalu membuat kostum sendiri. Terakhir pada pembukaan Asian Games," lanjut Denny.
Berkolaborasi dengan kain Pinawetengan, diakuiya menjadi sebuah tantangan. Karena ia tak hanya akan mendesain busana siap pakai dari kain tenun, namun juga ada bahan lain seperti sifon, katun, satin silk, dan polyester.
Salah satu yang ikut memeragakan busana siap pakai tersebut dan juga merupakan kawan lama dari Denny adalah penyanyi Memes. Salah satu pakaian yang diperagakan Memes merupakan paduan kain print dengan guratan Pinawetengan, kain sifon, dan satin. Busana tersebut tanpa lengan dan memakai bernuansa warna cokelat.
"Bagus banget. Ini bagus banget, buat aku sih cocok. Jadi anggun, ini klasik. Ini (desainnya) ada ceritanya sebenarnya," kata Memes.
Baca Juga: Desainer Filipina Kenalkan Inaul, Kain Tenun Khas Mindanao
Warna-warna yang dipilih Denny menyesuaikan era usia pemeraganya, ada yang sangat meriah seperti shocking pink, hingga warna biru navy. Untuk menyiapkan sekitar 30-an koleksi, Denny mengaku hanya membutuhkan waktu kurang dari sebulan.
"Tapi aku kan bikin kostum tari udah biasa, cepet. Kostum Asian Games ada 2.600 kostum. Sebenarnya secara teknis lebih mudah (busana siap pakai), karena kostum tari kita ada teknik-tekniknya," sambung Denny.
Denny menyebut belum tahu apakah nanti akan banting setir ke dunia fesyen. Namun sebagai pekerja seni, tentu ia akan sangat senang apabila banyak yang menyukai dan mengapresiasi karyanya, dalam bentuk apapun.