Suara.com - Menulis buku harian memiliki banyak manfaat. Tidak hanya bebas curhat, buku harian bahkan bisa dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan mental seseorang.
Buku harian selama ini dianggap termasuk media katarsis yang cukup efektif sehingga bisa mengurangi tingkat stres. Dia juga dapat dijadikan penyembuhan luka, selain tentunya menyimpan segala kenangan berharga agar bisa dibuka kembali kapan saja.
Buku harian juga dapat dikatakan sebagai media curhat paling curhat paling. Hal itu salah satunya diungkapkan aktris Widi Mulia saat acara Meet and Greet untuk film Buku Harianku di Hartono Mall Yogyakarta, Rabu (11/3/2020) kemarin.
Menurut Widi, kehadiran media sosial yang juga sering dijadikan tempat curhat kadang juga bisa memberikan dampak negatif bagi seseorang.
Baca Juga: Hiburan Edukatif, Dwi Sasono: Film Buku Harianku Cocok untuk Semua Umur
Apa yang dibagikan di media sosial belum tentu sesuai kenyataan. Hal itu karena kita melihat diri sendiri tidak memiliki hal-hal yang tidak seperti harapan kebanyakan orang.
"Karena terbiasa di social media, kita kepengin seperti orang lain. Pengin hal-hal yang sebenarnya kita nggak sanggup," kata dia.
Hal berbeda berlaku saat menulis buku harian. Seseorang biasanya akan lebih jujur dalam mengungkapkan perasaan dan pikirannya.
"Bayangkan kalau yang kita tulis itu kita dusta atau bohong. Orang akan tahu kalau kita bohong," ujarnya.
Sementara itu, film Buku Harianku telah hadir di bioskop Tanah Air mulai Kamis (12/3/2020) ini. Film musikal ini menyajikan petualangan tokoh utama bernama Kila yang diperankan artis cilik Kila Putri Alam bersama temannya, Rintik, yang diperan Widuri Puteri.
Baca Juga: Viral Buku Harian Wanita Wuhan: Aku Sangat Takut, Aku Juga Terinfeksi...
Sesuai judul yang diangkat, Kila merupakan anak yang selalu mencurahkan isi hatinya di buku harian.