Imbas Corona Covid-19, Tiga Destinasi Wisata di Indonesia Ini Jadi Sepi

Minggu, 01 Maret 2020 | 14:38 WIB
Imbas Corona Covid-19, Tiga Destinasi Wisata di Indonesia Ini Jadi Sepi
Wisata Yogyakarta. (Serbada.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebijakan travel ban atau larangan kunjungan dari negara-negara yang terdampak virus corona Covid-19 berdampak besar pada sektor pariwisata Tanah Air.  Hal tersebut membuat jumlah wisatawan mancanegara atau wisman juga mengalami penurunan, khususnya wisatawan dari China.

Beberapa destinasi wisata merasakan imbasnya dengan berkurangnya jumlah wisman yang berkunjung dan membuat destinasi tersebut menjadi sepi. Dirangkum suara.com dari berbagai sumber, berikut tiga destinasi terdampak telak wabah virus corona Covid-19.

1. Yogyakarta

Pantai Timang destinasi alternatif libur Lebaran di kawasan Gunungkidul. (Dok: Dispar Gunungkidul)
Pantai Timang destinasi alternatif libur Lebaran di kawasan Gunungkidul. (Dok: Dispar Gunungkidul)

Beberapa objek wisata di Yogyakarta mengalami penurunan drastis jumlah kunjungan wisatawan. Salah satunya adalah Pantai Timang, Yogyakarta. Kondisi ini tak lepas dari merebaknya kasus virus corona yang terjadi di Asia, khususnya China.

Baca Juga: Sebelum Dibawa ke Pulau Sebaru, Ridwan Kamil Mau Temui WNI Diamond Princess

Wasiman, pelaku wisata di Pantai Timang, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, mengatakan bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara rata-rata per hari mencapai 600 hingga 700 orang. Namun sejak ramai kasus virus corona, jumlah kunjungan anjlok hingga 50 persen.

"Penurunan kunjungan wisatawan mancanagera lebih dari 50 persen. Biro perjalanan banyak yang membatalkan agenda kunjungan. Kami hanya berharap kasus virus corona dapat ditangani, dan geliat wisata kembali pulih," kata Wasiman di Gunungkidul, Selasa (18/2/2020) seperti yang Suara.com lansir dari Antara.

Ia mengatakan, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Pantai Timang berasal dari Malaysia, Korea, China, dan kawasan Asia lainnya. Mereka ingin mencoba gondola dan jembatan ke pulau karang. Selain itu, kawasan Pantai Timang juga terkenal dengan olahan lobsternya.

"Saat ini yang datang sebagian dari Melayu atau Malaysia," tutup Wasiman.

2. Bandung

Baca Juga: Bandara Kertajati Siapkan Fasilitas Khusus Bagi ABK Diamond Princess

Kawah Putih, destinasi wisata di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (17/12/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Kawah Putih, destinasi wisata di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (17/12/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]

Tempat wisatawa di Bandung juga merasakan imbas wabah corona Covid-19 salah satuynya kawasan Glamping Lake Side, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.

Menurut GM Glamping Lake Side, Endang Suherman, objek wisata Glamping Lake Side banyak diminati oleh wisatawan mancanegara khususnya Tiongkok dan Singapura.

Adanya wabah corona menyebabkan kunjungan wisatawan menurun sampai 30 persen, seperti dikutip AyoBandung.com--jaringan Suara.com. "Sejak ada corona, wisatawan mancanegara turun 15 persen. Sebagian besarnya dari Tiongkok," tutur Endang, Selasa (25/2/2020).

Rata-rata setiap bulan sekitar 6.000 wisatawan asal Tiongkok mengunjungi objek wisata yang terkenal dengan restoran kapal pinisi tersebut. Namun, saat ini kunjungan wisatawan dari negeri tirai bambu berkurang 50 persen.

"Memang wisatawan mancanegara yang ke sini kebanyakan dari Tiongkok. Setelah ada corona otomatis terjadi penurunan, kan ada pembatasan juga kunjungan dari sana ke Indonesia," ujarnya.

"Total penurunan keseluruhan, antara dampak corona dengan cuaca, mencapai 30 persen," tutup Endang.

3. Bali

Bukit Guungan. (Pigijo/@agniaprl_)
Bukit Guungan. (Pigijo/@agniaprl_)

Pulau Dewata Bali yang menjadi sumbu wisata Indonesia bisa jadi merupakan salah satu yang terdampak telak kabar mengenai wabah corona Covid-19.

Media Inggris Daily Mail beberapa waktu lalu bahkan membagikan foto diduga Bandara I Gusti Ngurah Rai yang sepi dan menyebut Bali berubah dari kiblatnya para turis hingga menjadi kota hantu akibata larangan penerbangan dari dan ke China.

"Bali berubah dari Makkah-nya para turis menjadi kota hantu setelah turis China dilarang karena menyebarnya Virus Corona," demikian bunyi headline Daily Mail seperti dikutip Suara.com, Sabtu (8/2/2020).

Akan tetapi, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa membantah tudingan media asing yang menyebut Bali bak kota hantu karena sepi turis. Kata Putu Astawa, berita itu hoaks.

Putu Astawa menegaskan memang terjadi penurunan jumlah wisatawan di Pulau Dewata namun hanya dari turis China saja. "Penurunan wisatawan memang terjadi, tapi itu khusus market Tiongkok saja, sekitar 25-27 persen, sementara market yang lain masin on schedule, belum ada yang cancel," kata Putu Astawa seperti dikutip dari Beritabali.com--jaringan Suara.com--, Senin (10/2/2020).

Menurutnya kunjungan wisatawan ke Bali memang berkurang, karena adanya penutupan penerbangan dari dan ke Tiongkok. Dari sebanyak 6,3 juta wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali, 1,185 juta di antaranya adalah wisatawan dari Tiongkok.

REKOMENDASI

TERKINI