Suara.com - Tak ada seorang pun yang mau disangka sebagai teroris di pesawat. Pasalnya, segala sesuatu yang berhubungan dengan aksi terorisme di pesawat biasanya berujung hukuman berat.
Sayang, hal tidak menguntungkan tersebut justru dialami pria satu ini. Gara-gara mencukur jenggot di pesawat, penumpang bernama Rob Allam itu nyaris apes.
Dirangkum dari The Sun, Rob Allam adalah penumpang pria yang terbang dari London ke Colorado, Amerika Serikat untuk kepentingan pekerjaan.
Hendak bertemu beberapa investor di bandara, pria ini pun memutuskan menggunakan durasi penerbangan yang panjang dalam bersiap-siap.
Baca Juga: Hot Mommy, Gaya Seksi Jennifer Bachdim di Pantai Bikin Panas Dingin
"Itu adalah penerbangan 9 jam dan orang-orang sudah tidur, jadi kupikir itu waktu yang tepat untuk berganti baju, aku tidak ingin terlalu lama di kamar mandi jika ada antrean," ungkapnya.
"Aku membawa ranselku yang berisi peralatan mandi dan pakaian untuk berganti," tutur dia kemudian.
Singkat cerita, Rob Allam lantas membersihkan diri, menyisir rambut, menyikat gigi, hingga mencukur jenggotnya yang sudah panjang di kamar mandi pesawat.
Namun, baru lima menit di dalam, seseorang telah mengetuk pintu kamar mandi. Rob pun menyebut dia akan segera keluar dan melanjutkan kegiatan bersih-bersihnya.
Beberapa menit kemudian, awak kabin kembali mengetuk pintu. Ketika dibuka, Rob menyebutkan jika ketiga awak kabin terlihat cemas.
Baca Juga: Kucing Masuk Starbucks Disuruh Keluar, Tumblr Meongnya Ketinggalan?
"Saat aku bertanya, mereka menjelaskan ada penumpang yang khawatir karena melihat seorang pria masuk ke kamar mandi dengan tas. Tapi aku tak paham, jadi aku hanya tertawa."
Bukan tanpa alasan, saat itu tak ada antrean lain. Ditambah, Rob berasumsi jika berada di kamar mandi selama 10 menit bukan hal aneh.
Tanpa rasa curiga, Rob Allam pun melanjutkan aktivitas bersih-bersih dan berganti pakaian. Namun, ketukan di pintu kamar mandi terdengar lagi.
"Aku bertanya pada mereka, tolong jelaskan apa kesalahanku, dan pramugara yang sudah cukup tua benar-benar ramah dan sopan," ujar dia.
Usut punya usut, penumpang khawatir karena Rob mempunyai penampilan seperti keturunan Arab. Selain itu, mereka juga cemas karena seorang teroris biasanya akan bersih-bersih, bercukur, dan berganti baju sebelum melakukan aksinya.
"Aku sedikit tertawa karena syok, tapi rasanya juga sulit untuk menerima karena aku dianggap sebagai teroris."
Untunglah, Rob lantas menunjukkan ponselnya yang berisi undangan bertemu investor sekaligus pesan dari pacarnya yang tinggal di Amerika. Para awak kabin pun percaya dan segera meminta maaf.
"Aku cuma tidak menyangka jika menggunakan kamar mandi bisa membuat khawatir. Orang-orang yang banyak bepergian untuk bekerja sepertiku memakai kamar mandi untuk menyegarkan diri, dan selama kau tidak berlama-lama, itu bukan masalah," katanya.