Suara.com - Kenalkan Seni dan Budaya Dayak, Guru SMP Terbang Keliling Indonesia
Suku Dayak di Kalimantan memiliki ragam kesenian dan budaya yang menarik. Seperti kebanyakan suku lainnya di Indoneia, suku Dayak pun terdiri dari berbagai macam latar etnis yang berbeda.
Salah satunya Dayak Deyah atau Dayak Tabalong yang merupakan rumpun Barito Raya dari kelompok Dusun yang mendiami Pegunungan Riut, Kabupaten Balangan, dan sebagian desa-desanya tersebar di Kabupaten Tabalong yang merupakan wilayah utara di Kalimantan Selatan.
Dilansir Antara, Hayatun Nufus adalah sosok yang paling getol melestarikan seni budaya Suku Dayak Deyah. Bahkan, perempuan yang mengajar di SMPN 7 Muara Uya, Tabalong ini tak ragu berkeliling Indonesia mengenalkan suku leluhurnya tersebut agar lebih dikenal masyarakat luas.
Baca Juga: Menyisir Pedalaman Borneo, Menikmati 4 Olahan Sayur Khas Suku Dayak
"Saya biasanya membawakan seni tari api dengan sebutan Nyai Undan. Alhamdulilah sudah tampil ke berbagai daerah dan terakhir pada April 2019 di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta Festival Bhineka Tunggal Ika dapat juara 3 penampilan terbaik," katanya, dilansir Antara.
Dalam setiap penampilannya di atas pentas seni budaya, perempuan kelahiran Haruai, 29 Mei 1978, ini acap kali satu tim bersama pemeran Suku Dayak lainnya, yaitu Pengendara Iblis, Panglima Burung, Ajudan Panglima dan Penari Bulat.
Hayatun termotivasi untuk melestarikan seni budaya Dayak karena didasari semangatnya membangun citra positif suku tanah leluhur yang selama ini disalahpersepsikan sebagian masyarakat.
"Dayak adalah nama suku bukan masalah agama. Saya Islam tapi saya mencintai Suku Dayak karena saya orang Dayak Kalimantan yang ingin terus melestarikan seni budaya Dayak agar semakin dikenal luas," tutur Hayatun.
Lulusan S2 Managemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pancasetia Banjarbaru ini ingin menyampaikan pesan bahwa orang Dayak itu juga berpendidikan.
Baca Juga: Kedamaian Muslim dan Warga Dayak di Bawah Masjid Pusaka Tabalong
"Jadi orang Dayak belum tentu tidak sekolah. Kami juga ingin berkarir sesuai cita-cita, di samping tetap melestarikan seni budayanya," ujarnya.
Hayatun mengaku tidak lelah bepergian demi mengenalkan seni dan budaya Dayak di Indonesia. Alasannya, karena ia ingin generasi penerus bisa melestarikan budaya Dayak.
"Saya ingin generasi milenial di Kalimantan terus melestarikan seni budaya Dayak. Ayo, kita tunjukkan bahwa Dayak itu sosok menyenangkan dan ramah terhadap setiap orang, serta yang paling penting lagi jadi diri sendiri, yakni anggota Suku Dayak yang sederhana dan apa adanya," tutupnya. [ANTARA]