6 Pertanyaan Terkait Seks yang Kerap Diterima Para Manajer Hotel dan Spa

Jum'at, 14 Februari 2020 | 19:43 WIB
6 Pertanyaan Terkait Seks yang Kerap Diterima Para Manajer Hotel dan Spa
Ilustrasi pasangan bercinta, hubungan seks, suasana romantis. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di momen perayaan Valentine's Day (Hari Valentine) atau Hari Kasih Sayang seperti saat ini, biasanya banyak hotel atau tempat romantis lainnya di seluruh dunia yang dipenuhi pelanggan. Rata-rata mereka akan berpasangan, apakah itu suami-istri, pasangan kekasih, atau sekadar pasangan "kasual" yang tengah ingin bermesraan.

Namun tentu saja, para manajer hotel, juga tempat-tempat dengan layanan khusus seperti spa, tidak pada momen Valentine ini saja menerima pasangan atau pelanggan yang ingin bermesraan, atau tepatnya yang tengah punya hasrat seksual. Hampir saban hari sepanjang tahun, mereka selalu akan menerima dan berhadapan dengan para pelanggan seperti itu.

Belum lama ini, sekelompok manajer hotel dan spa dalam sebuah survei mengungkap apa-apa saja request atau pertanyaan spesifik terkait seks yang kerap ditanyakan pelanggan. Sebagaimana dirangkum Mirror.co.uk, berikut 6 pertanyaan terkait seks atau request khusus yang kerap disampaikan pelanggan tersebut:

1. Apakah saya bisa terangsang saat dipijat?

Baca Juga: Ogah Bayar Full Usai Dilayani di Hotel, Herdi Cekik PSK hingga Tewas

Bagi laki-laki khususnya, teransang secara seksual bisa saja terjadi baik karena faktor pikiran atau perasaan, maupun juga karena faktor fisik. Untuk yang terakhir ini, biasanya aktivitas pijat atau massage kerap menjadi pemicunya. Hal itu karena memang bagian-bagian tubuh hingga ke sudut-sudut tersembunyinya bakal disentuh oleh pijatan, yang dalam hal ini akan potensial memicu ransangan seksual terutama jika dilakukan pemijat atau terapis wanita.

Ilustrasi terapi pijat. (Shutterstock)
Ilustrasi terapi pijat, pemijatan, relaksasi. (Shutterstock)

Masalahnya, apakah ransangan itu memang sesuatu yang diinginkan muncul oleh sang pelanggan pijat sendiri, atau justru ingin dihindari karena misalnya ia memang cuma ingin dipijat dan merelaksasikan tubuhnya? Lantas, kalaupun tidak masalah ketika akhirnya mereka terangsang, yang biasanya melibatkan alat vital yang mengeras, akan bagaimana selanjutnya?

Ini biasanya kemudian akan berkaitan lagi dengan pertanyaan: apakah sang pelanggan (pria) dan terapis (wanita) misalnya, bisa melanjutkan "kesepakatan" mereka dengan aktivitas yang lebih dari pemijatan? Apakah si pelanggan berminat melangkah ke situ, dan apakah juga sang terapis sendiri mau melayani "kesepakatan baru" itu? Ini akan jadi pertanyaan lainnya lagi.

2. Apakah aman berhubungan seks di bak mandi atau kolam air panas?

Pertanyaan ini biasanya disampaikan para pasangan, biasanya yang memang berencana menggunakan fasilitas mandi dan berendam atau berenang itu untuk kegiatan intim penuh hasrat. Dan memang pertanyaan ini lebih mengarah ke soal yang berhubungan dengan keamanan, bahkan malah ke aspek kesehatan.

Baca Juga: Operasi Payudara Pasien, Dokter Bedah Minta 'Imbalan' Hubungan Intim

Namun nyatanya, meski tahu bahwa rata-rata manajer hotel dan spa mungkin tak akan bisa memberi jawaban, tetap saja banyak pelanggan yang suka bertanya. Biasanya mungkin, pertanyaan ini memang tidak disampaikan secara terbuka, di lobi atau di meja penerima tamu misalnya, melainkan mungkin lebih secara diam-diam atau bahkan lewat saluran telepon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI