Lantai Keramik atau Parket, Mana yang Terbaik?

Vania Rossa Suara.Com
Kamis, 13 Februari 2020 | 15:40 WIB
Lantai Keramik atau Parket, Mana yang Terbaik?
Lantai keramik. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selain itu, bahan kayu baik kayu solid atau kayu olahan, rawan menjadi lapuk karena kondisi lembap berkepanjangan. Saat lapuk, parket bisa mulai pecah di ujung-ujungnya hingga akhirnya patah ditambah dengan beban yang harus ditopang saat diinjak. Untuk itu pastikan parket bebas dari air.

Jangan mengepel dengan cairan pembersih yang terlalu banyak supaya tidak terlalu basah dan cepat kering. Segera bersihkan tumpahan-tumpahan air, kebocoran yang jatuh ke lantai, dan pastikan ruangan yang berparket memiliki ventilasi udara yang baik untuk mencegah kelembapan yang berlebihan.

Keramik: Awet dan Sejuk

Bicara soal keawetan dan ketahanannya sebagai material pelapis lantai, keramik dan parket punya kekuatan yang bisa dibilang setara, seperti yang sudah dikatakan sebelumnya. Bahan dasar pembentuknya memastikan ketahanannya, keramik juga punya variasi warna dan motif yang beragam, dan permukaannya yang licin serta halus membuatnya mudah dibersihkan.

Baca Juga: Naik Angkot dengan Lantai Keramik, Warganet Serasa di Rumah Sendiri

Namun, satu hal yang membedakan dan membuat ubin unggul adalah kesejukan yang dibawanya. Keramik tidak menyerap dan menahan panas, berbeda dengan kayu yang menyerap panas dan menyimpannya di pori-porinya. Hal ini membuat keramik akan terasa lebih dingin dibandingkan parket. Dengan iklim Indonesia yang tropis dan lebih sering bersuhu panas, keramik lebih ideal untuk menjaga suhu rumah menjadi lebih dingin.

Keretakan, Pecah, dan Risiko Cedera Lebih Besar

Meskipun parket juga bisa retak dan pecah bila diberikan beban yang terlalu berat, keramik biasanya lebih rentan untuk retak dan pecah akibat pola dan struktur pemasangan yang berbeda dari parket. Saat pecah pun, keramik akan lebih berisiko dan berbahaya untuk penghuni rumah karena pecahannya bisa melukai kaki orang yang terantuknya.

Belum lagi risiko terpeleset akibat lantai yang licin. Kembali lagi, lantai parket pun bisa saja licin akibat basah atau lembap, tetapi keramik biasanya punya permukaan yang lebih licin dibandingkan parket, terutama pada jenis-jenis tertentu dan tingkat kekerasan yang lebih tinggi dari parket.

Apabila terpeleset dan terjatuh di lantai keramik, seseorang bisa terkena cedera yang lebih serius dibandingkan saat terjatuh di lantai parket. Meski sama-sama keras, kayu masih merupakan material yang sedikit lebih empuk dan membal, terutama dibandingkan dengan keramik.

Baca Juga: Bikin Keramik Bukan Lagi Hal Rumit Kalau Sudah Ikut Komunitas Ini

Oleh karenanya, pastikan lantai ubin Anda dalam kondisi yang kering supaya tidak membahayakan Anda dan keluarga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI