Jadi Staf Khusus Presiden, Angkie Yudistia Berbagi Tips untuk Ibu Bekerja

Kamis, 13 Februari 2020 | 14:43 WIB
Jadi Staf Khusus Presiden, Angkie Yudistia Berbagi Tips untuk Ibu Bekerja
Angkie Yudistia berbagi tips menjadi ibu bekerja. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jadi Staf Khusus Presiden, Angkie Yudistia Berbagi Tips untuk Ibu Bekerja

Menjadi ibu dan bekerja merupakan salah satu pilihan hidup bagi perempuan yang sudah menikah. Meski begitu, jangan sampai pekerjaan ibu justru membebani diri sendiri dan menjauhkan dari keluarga.

Tak jarang ibu harus membagi waktu antara pekerjaan dan mengasuh anak. Bukan tak mungkin waktu 24 jam selalu terasa kurang bagi ibu bekerja.

Hal itu juga diakui ibu milenial sekaligus Staf Khusus Presiden Gugus Muda, Angkie Yudistia. Maka, Angkie sebisa mungkin akan membuat dirinya sebagai ibu yang bahagia.

Baca Juga: Dukung ASI Eksklusif, Ini 5 Perlengkapan ASI untuk Para Ibu Bekerja

Nah, untuk mencapai itu kata Angkie ia membutuhkan kerjasama dan berkomunikasi dengan suami, agar tidak ada salah paham, juga mencari jalan keluar terbaik. Misalnya memberi keleluasaan dan kebebasan dari suami.

"Akhirnya kita (sama suami berbicara dari hati ke hati, waktu itu aku bilang sama suamiku adalah aku memang memang berasal dari perempuan yang working mom," ujar Angkie beberapa waktu lalu di Jakarta.

"Jadi 24 jam itu aku melakukan aktivitas yang membuat aku happy, jadi suami aku bilang saya tidak akan menuntut banyak, selama membuat bahagia lakukan," lanjutnya.

Angkie Yudistia [Instagram]
Angkie Yudistia berbagi tips menjadi ibu bekerja. [Instagram]

Nah, setelah dapat keleluasaan dari suami, Angkie akhirnya bisa mengatur dengan baik waktu bekerja dan kewajibannya sebagai istri mendidik dan merawat anak.

"Jadi aku bisa memaksimalkan waktu 24 jam mengurus anak dan aku kerja, memaksimalkan," imbuhnya.

Baca Juga: Ada Kids Room di Kantor, Ibu Bekerja Tak Lagi Galau Soal Pengasuhan Anak

Setelah itu dari sana kemudian Angkie menemukan titik kebahagiaan. Dan alih-alih memikirkan kebahagiaan anak lebih dulu, Angkie lebih pilih membalik konsepnya, yaitu ibu yang bahagia maka akan membuat anak juga bahagia.

"Jadi kadang-kadang kita berpikir kan, kita ingin yang terbaik buat anak-anak. Anak bahagia dulu ibu akan bahagia, tapi konsepnya dibalik, ketika ibu bahagia anak akan bahagia," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI