Efek Virus Corona Covid-19, AirBNB Blok Pemesanan di Beijing dan Sekitarnya

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 12 Februari 2020 | 16:40 WIB
Efek Virus Corona Covid-19, AirBNB Blok Pemesanan di Beijing dan Sekitarnya
Ilustrasi aplikasi Airbnb. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Efek Virus Corona Covid-19, AirBNB Blok Pemesanan di Beijing dan Sekitarnya

Wabah virus Corona Covid-19 yang merajalela di China tak hanya mengganggu sektor ekonomi, namun juga pariwisata. Dengan ditutupnya penerbangan ke China, jumlah wisatawan pun mengalami penurunan.

Ditambah, laporan terbaru menyebut korban meninggal akibat virus Corona Covid-19 sudah menyentuh angka 1.113. Hal ini pada akhirnya membuat sejumlah layanan pariwisata, termasuk pemesanan hotel, melakukan blokade dan penangguhan pemesanan.

AirBNB sebagai salah satu penyedia penyewaan rumah dan kamar secara online, bahkan memperpanjang masa penangguhan pemesanan untuk kota Beijing dan sekitarnya hingga 30 April 2020, dari yang sebelumnya 29 Februari 2020.

Baca Juga: Virus Corona Hantam Sektor Pariwisata, Diskon Tiket Pesawat Jurus Terakhir

"Selain Beijing dan sekitarnya, penangguhan pemesanan kamar juga berlaku di Wuci dan Chongqing, bagian dari distrik Yongchuan," ujar perwakilan AirBNB dalam keterangannya, dilansir Reuters.

Sebelumnya diberitakan, Jumlah kematian akibat epidemi virus corona baru terus melonjak menjadi 1.110 nasional, hingga hari Rabu (12/2/2020) di seluruh China. Data itu setelah otoritas kesehatan di Provinsi Hubei melaporkan 94 kematian baru.

Dilansir dari Channel News Asia, dalam laporan hariannya, komisi kesehatan di Hubei juga mengkonfirmasi ada 1.638 kasus baru di daerah provinsi tempat wabah virus corona itu muncul pada bulan Desember 2019 lalu.

Warga di Kota Wuhan tergeletak di jalanan diduga tewas karena virus corona, foto diambil pada Kamis (30/1/2020). (Foto: AFP / Hector Retamal)
Warga di Kota Wuhan tergeletak di jalanan diduga tewas karena virus corona, foto diambil pada Kamis (30/1/2020). (Foto: AFP / Hector Retamal)

Dari data itu, hingga kini, ada lebih dari 44.200 kasus yang dikonfirmasi di seluruh China, berdasarkan angka yang dikeluarkan sebelumnya dari pemerintah.

umlah sebaran kasus inveksi baru yang tercatat 1.068 kasus hingga Selasa, terpantau turun dari puncaknya yang mencapai 3.000 kasus baru pada 4 Februari. Jumlah terkini itu disebut sebagai data terendah infeksi baru sejak 1.347 yang dilaporkan pada 31 Januari.

Baca Juga: Mulai Ketar-ketir Virus Corona, Sektor Pariwisata RI Bakal Terancam?

Oleh WHO, virus corona baru itu secara resmi diberi nama "COVID-19" pada sebuah konferensi di Jenewa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI