Suara.com - Di dunia tanpa batas seperti sekarang, kemampuan berbahasa Inggris menjadi jembatan yang menghubungkan banyak kesempatan.
Mengutip survei yang dilakukan Deloitte Millennial 2018, ada tiga kompetensi yang menjadi kunci agar seseorang berhasil menghadapi era saat ini, yaitu kecerdasan interpersonal, percaya diri dan motivasi, serta etika kerja.
Dari berbagai fakta tersebut, jelas bahwa kemampuan berbahasa merupakan faktor yang memengaruhi kemampuan berkomunikasi sebagai modal dasar untuk mengembangkan kemampuan interpersonal sekaligus kunci untuk memiliki kompetensi lainnya.
"Bahasa merupakan salah satu pendukung terbesar untuk memenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk membuktikan dan menunjukan diri kepada orang lain. Kebutuhan aktualisasi diri melibatkan keinginan yang terus menerus untuk mengembangkan segala potensi yang dimilikinya semaksimal mungkin," kata Psikolog Klinis Dewasa dan Pendidikan, Tara Adhisti De Thouars.
Baca Juga: Menteri Yohana Sebut 4 Alasan Orangtua Harus Ajarkan Anak Bahasa Asing
Tara melanjutkan, bagi generasi milenial yang punya karakter berpikiran terbuka, menguasai bahasa akan memberikan kesempatan bagi mereka dalam memenuhi kebutuhan seluruh karakter tersebut secara maksimal, terlebih bila bahasa tersebut berpotensi menghubungkan dirinya dengan dunia. "Kefasihan berbahasa akan meningkatkan kepercayaan diri, dan mendukung kemampuan berkomunikasi yang menjadi salah satu soft skill paling mendasar untuk mencapai kesuksesan," tambahnya.
Alasan itu juga yang kini membuat orangtua dan dewasa berlomba-lomba untuk belajar dan menguasai Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional yang diakui dunia.
Evan Januli, Head of Marketing EF English Centers for Adults, mengatakan bahasa Inggris merupakan kompetensi dasar yang mutlak dikuasai, tak terkecuali bagi generasi milenial yang merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) terbanyak dengan jumlah 23,77% dari total populasi Indonesia.
"Kemampuan bahasa Inggris akan mendukung pengembangan interpersonal skill atau kemampuan seseorang untuk berkomunikasi, berinteraksi, membangun kerjasama, baik antara individu maupun dalam grup, sehingga kompetensinya pun akan meningkat," tambahnya.
Untuk itu, EF Adults mencoba berinovasi melalui berbagai kampanye kreatif, salah satunya EF Ambassador dan program yang didukung teknologi terkini dan menggunakan metode Learn, Try & Apply, atau sistem belajar interaktif dengan lebih mengedepankan conversation, fleksibiltas waktu belajar, proses serta lingkungan belajar yang menyenangkan, sehingga siswa dapat belajar dimana saja, baik secara online ataupun di center EF Adults manapun.
Baca Juga: 5 Aplikasi di Android Ini Bisa Bikin Jago Bahasa Asing Tanpa Kursus
Hal ini, tambah Januli, dilakukan guna mengakselerasi kefasihan bahasa Inggris, dan memaksimalkan pengembangan kompetensi siswa.
"Kami terus mendukung seluruh siswa dan masyarakat Indonesia dalam mencapai level kompetensi bahasa Inggris terbaik, mengingat posisi kemampuan bahasa Inggris masyarakat Indonesia berada di tingkat kemampuan rendah, yakni peringkat 61 berdasarkan laporan penelitian EF EPI 2019. Berbagai upaya akan kami lakukan demi mendorong peningkatan kemampuan mereka secara advance. Kami juga akan terus mengembangkan kampanye EF Ambassador ini, untuk membuktikan manfaat nyata dari penguasaan bahasa Inggris, khususnya bagi generasi milenial dalam menyambut tantangan di masa depan," tutup Evan.