Suara.com - Setiap daerah di Indonesia memiliki adat dan budaya pernikahan tersendiri. Tak terkecuali bagi orang Jawa yang kerap menyebut upacara pernikahan sebagai perhelatan 'Mantu'.
Orang Jawa pada umumnya menganggap helatan Mantu sebagai upacara sakral yang hanya boleh dilakukan sekali seumur hidup. Prosesi Mantu dikukuhkan melalui serangkaian acara dan upacara, mulai dari pranikah, midodareni, panggih, sampai resepsi yang sarat makna dan petuah.
Petuah itu ada yang tersurat dan ada pula yang tersirat, lantaran orang Jawa gemar menyamarkan tanda atau pesan melalui berbagai simbol seperti makanan, tanaman atau peralatan tertentu. Tanda-tanda tersebut harus dipahami dengan baik lewat pembelajaran yang telaten dan teliti supaya tak salah tafsir.
Bagi orangtua yang ingin melaksanakan acara Mantu, tentu harus mempersiapkan banyak hal. Mulai dari membentuk panitia, menyiapkan pranata adicara (pembawa acara), juru rias, dan lain-lain yang tidak sembarangan. Begitu pula dengan kedua pengantin yang akan membangun rumah tangga, sebisa mungkin memahami serangkaian acara pernikahan adat Jawa.
Baca Juga: BagiBagi, Fitur Baru BCA Mobile Mudahkan Nasabah Kirim Uang
Dalam diri mereka juga mestinya tertanam keyakinan baawa kesempurnaan pelaksanaan hajatan dalam sehari dianggap menentukan kesuksesan kedua pengantin untuk mengarungi bahtera rumah tangga yang penuh dengan tantangan hidup dan perjuangan.
Ki Juru Bangunjiwo pun mengupas seluk-beluk tentang upacara pernikahan adat Jawa lewat buku berjudul "Tata Cara Pengantin Jawa". Buku ini mengungkap semua hal tentang pernikahan Jawa, mulai dari simbol-simbol, ritual, pranata adicara, rias, busana, srana, hingga sesaji.
Selain itu ada juga pembahasan mengenai ubarampe (pernak-pernik piranti upacara) dan prosesi penting sarat makna yang saat ini sudah terlupakan. Tak ayal, buku "Tata Cara Pengantin Jawa"cocok dijadikan referensi mereka yang memiliki ketertarikan dengan budaya Jawa atau yang ingin melaksanakan acara pernikahan Jawa.
Yang mau baca, bukunya ada di sini.
Baca Juga: Ruang Isolasi 1 Pasien Suspect Virus Corona di RSPI Jakarta Dijaga Ketat