Status Wabah Corona Naik Jadi Oranye, Sekolah di Singapura Bakal Diliburkan

Sabtu, 08 Februari 2020 | 12:05 WIB
Status Wabah Corona Naik Jadi Oranye, Sekolah di Singapura Bakal Diliburkan
Ilustrasi virus Corona (coronavirus) Wuhan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sistem respon wabah penyakit melalui kode warna (DORSCON) Singapura menaikkan kode warna untuk level wabah virus corona dari kuning menjadi oranye.

Dengan begitu, pemerintah Singapura akan segera menangguhkan segala kegiatan sekolah hingga musim liburan akhir Maret 2020.

Kata Kementerian Kesehatan Singapura, penghentian kegiatan sekolah tersebut termasuk masuk kelas, study tour hingga kegiatan eksternal sekolah lainnya.

"Saya mengerti bahwa orang Singapura cemas, khawatir dan ada banyak hal yang belum kita ketahui tentang virus ini. Informasi baru muncul setiap hari, ini mungkin membutuhkan waktu untuk diselesaikan, mungkin berbulan-bulan, hidup tidak bisa terhenti, tetapi kita harus mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan dan melanjutkan hidup. Kami akan melakukan yang terbaik untuk mengatasi situasi dan menjaga keamanan warga Singapura," kata Menteri Kesehatan Singapura, Gan Kim Yong seperti dikutip dari channelnewsasia.com.

Baca Juga: Cegah Virus Corona, Pemerintah Kirim 20.000 Masker untuk WNI di Hong Kong

Sistem kode warna memiliki macam kategori mulai dari Hijau, kode warna yang paling aman, hingga Kuning, Oranye dan Merah untuk yang paling berbahaya.

Saat ini, kode warna status wabah virus corona telah naik dari Kuning menjadi Oranye atau jingga. Warna oranye berarti penyakit ini dianggap parah dan menyebar dengan mudah dari orang ke orang, meski belum menyebar luas.

"Ini bukan pertama kalinya kami benar-benar mengubah tingkat DORSCON kami dan mencapai DORSCON Oranye. Pada kesempatan sebelumnya (sehubungan dengan wabah influenza H1N1 yang sebenarnya terjadi di banyak negara di dunia, kami telah melakukan hal yang sama juga," kata Associate Professor Kenneth Mak, seorang direktur pelayanan kesehatan medis, Depkes Singapura.

Dia menambahkan: "Karena kami memiliki pemahaman yang lebih baik tentang penyakit dan menyadari bahwa sebenarnya, perilakunya sangat mirip dengan bentuk lain dari influenza, itu memberi kami kesempatan untuk menilai kembali risiko yang terkait dengan infeksi ini pada populasi kami dan kemudian turunkan DORSCON kita sesuai, dan kemudian akhirnya kembali normal."

Pengumuman ini mengikuti konfirmasi adanya tiga kasus baru positif infeksi virus corona di Singapura pada Jumat (7/2/2020), yang semuanya tidak memiliki tautan ke kasus-kasus sebelumnya seperti bepergian ke daratan China.

Baca Juga: Banjir Kembali Rendam Jakarta, Tagar #GubernurTerbodoh Sindir Anies?

Tiga kasus baru tersebut membuat jumlah total kasus yang terkonfirmasi virus corona di Singapura menjadi 33 orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI