Suara.com - Gaya hidup eksekutif muda di kota-kota besar seperti Jakarta, misalnya, identik dengan kehidupan yang serba kompak, ringkas, dan cepat. Menghabiskan lebih banyak waktu di kantor, kemudian pergi keluar bersama rekan-rekan kerja, atau berolahraga sebelum kembali ke apartemen. Waktu berkualitas untuk diri sendiri lebih banyak dilakukan di akhir pekan.
Dengan waktu yang lebih banyak dihabiskan di luar, apartemen untuk si pekerja keras pun harus menyesuaikan dengan gaya hidupnya yang padat, serba cepat, dan menuntut kepraktisan. Juga, ruang tinggal yang kecil membuatnya perlu dimaksimalkan seefektif mungkin, namun tetap nyaman dan menyenangkan saat ditinggali.
Untuk itu, perlu desain yang multifungsional, fleksibel, dan pintar untuk mendukung apartemen si pekerja keras yang mudah dirawat dengan furnitur-furnitur yang tidak rumit, mudah dibersihkan, dan bisa menyimpan barang-barangnya dengan rapi.
Secara umum, apartemen si pekerja keras didominasi dengan warna-warna netral yang kalem, untuk suasana yang lebih menenangkan setelah lelah seharian bekerja. Kemudian, Anda bisa mengikuti trik-trik dari Dekoruma berikut ini untuk semakin membuat tempat tinggal Anda nyaman dan berkesan.
Baca Juga: Tren Desain Interior 2020: Japandi, Perpaduan Gaya Jepang dan Scandinavia
1. Fleksibilitas Ruang Maksimal dengan Murphy Bed
Keterbatasan ruang di apartemen studio bisa diakali dengan memasang murphy bed atau tempat tidur yang bisa dilipat ke tembok. Tempat tidur adalah salah satu furnitur yang paling memakan tempat. Maka dari itu, saat tempat tidur bisa disingkirkan untuk sementara, Anda bisa mengubah ruangan tersebut menjadi area santai untuk menonton televisi atau tambahan area kerja untuk si pekerja keras.
2. Area Kerja Kompak nan Nyaman
![Area Kerja yang Nyaman di Apartemen. (Dekoruma)](https://media.suara.com/pictures/original/2020/02/06/89126-area-kerja-yang-nyaman-di-apartemen.jpg)
Area kerja jadi area kedua yang paling penting untuk eksekutif muda yang hari-harinya didominasi oleh pekerjaan kantor yang terkadang masih harus dibawa ke rumah. Meski terbatas, area kerja yang kompak juga harus tetap nyaman. Caranya dengan sistem penerangan yang tepat, pemilihan kursi kerja yang nyaman, ruang penyimpanan yang memadai, dan penggunaan murphy bed yang dijelaskan di poin sebelumnya, yang membuat Anda bisa meletakkan sofa di samping area kerja untuk bisa lebih bersantai saat kerja.
3. Dapur yang Ringkas dan Fungsional
Baca Juga: 5 Inspirasi Desain Interior Rumah Bergaya Japandi
![Dapur yang Ringkas dan Fungsional di Apartemen. (Dekoruma)](https://media.suara.com/pictures/original/2020/02/06/74421-dapur-yang-ringkas-dan-fungsional-di-apartemen.jpg)
Pada umumnya, si pekerja keras tidak punya waktu banyak untuk memasak atau bahkan tidak punya waktu sama sekali di hari kerja. Walaupun begitu, bukan berarti dapur di apartemen tidak perlu diperhatikan. Bangun dapur yang ringkas namun tetap fungsional dengan peralatan yang lengkap dan ruang penyimpanan (kabinet dan laci) yang cukup, sehingga proses preparasi dan memasak tetap nyaman dan rapi, terutama di akhir pekan saat ada waktu lebih banyak untuk memasak.
4. Esensialisme yang Tergambar dalam Pemilihan Furnitur
![Pemilihan Furnitur di Apartemen. (Dekoruma)](https://media.suara.com/pictures/original/2020/02/06/13427-pemilihan-furnitur-di-apartemen.jpg)
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, kurangnya waktu yang dihabiskan oleh pemilik apartemen di huniannya membuatnya tidak perlu didekorasi dengan kompleks, tetapi lebih esensial dan fungsional. Dua nilai ini dapat tergambar dari pemilihan furnitur yang lebih simpel dan lebih condong pada nilai kegunaan daripada estetika semata. Desain dan furnitur yang terlalu kompleks hanya akan menangkap debu apabila sang penghuni tidak memiliki waktu untuk membersihkannya secara rutin.
Artikel Terkait:
6 Desain Kamar Mandi Modern Hadirkan Suasana Rileks yang Bikin Betah
Ganti Suasana Ruangan dengan 5 Ide Interior Ruangan Rumah yang Unik
Ingin Rumah Sederhana Terlihat Menawan? Yuk, Ikuti 10 Inspirasi Desainnya!
Published by Dekoruma |