Komunitas Teman Dengar, Beri Kesempatan Setara pada Teman Tuli
Berkomunikasi dengan teman tuli memang memiliki keterbatasan, tapi bukan berarti tak bisa dilakukan.
Keterlibatan dan antusisme para anggota
Untuk menjadi anggota komunitas yang telah tersebar di Bandung, Tasikmalaya, Depok, Tegal, dan Bekasi ini tak sulit. Mereka cukup terbuka. Selain mendatangi tempat kopi darat atau bertemu dalam event yang rencananya akan diadakan sebulan sekali, calon anggota juga akan diminta mengisi form pendaftaran untuk nanti diikutsertakan ke dalam WhatsApp group.
Teman Dengar juga tidak sungkan untuk memberi challenge kepada anggotanya untuk turut aktif memperagakan bahasa isyarat. Seperti misalnya membuat video dengan subtitle, atau dengan diisi bahasa isyarat.
"Kalau ada event, ada ngobrol nggak formal, nongkrong bareng pakai bahasa isyarat. Kemarin nantanginnya jangan pakai guru bahasa isyarat, karena mereka (teman tuli) sebenarnya bisa nangkap bahasa dari mulut. Sambil gunakan bahasa isyarat, sambil cuap-cuap mulut," tutupnya.
Baca Juga: Komunitas Womanpreneur Dorong Kerjasama Pelaku Usaha Perempuan Indonesia Dengan Importir Inggris