Komunitas Teman Dengar, Beri Kesempatan Setara pada Teman Tuli

Sabtu, 01 Februari 2020 | 09:39 WIB
Komunitas Teman Dengar, Beri Kesempatan Setara pada Teman Tuli
Komunitas Teman Dengar. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Berbagai kendala menghadang

Membawa komunitas ini berkembang pesat memang tak mudah, karena masih ada banyak kendala yang ditemui. Seperti untuk keterlibatan teman tuli yang juga memiliki kesibukan, seperti masih bersekolah, kuliah, maupun bekerja.

"Sebenernya kita ada kendala di waktu, kadang kalau event nyari waktunya lama sama mereka. Makanya, kita kadang kok lama nggak ada event lagi. Mereka juga banyak acara intern mereka. Atau juga banyak acara yang memang melibatkan organisasi lain," jelasnya.

Komunitas Teman Dengar
Komunitas Teman Dengar

Apalagi ada stigma ataupun kekhawatiran di mata para teman tuli, jika komunitas ini mempelajari bahasa isyarat untuk mengambil kesempatan mereka mengajari bahasa isyarat, khususnya narasumber yang mengajari bahasa isyarat. Karena, guru bahasa isyarat memang harus teman tuli langsung.

Baca Juga: Membangun Komunitas Gemar Bertransportasi Publik

"Kadang kalau adain belajar bahasa isyarat, dikira kita mau ambil lahan mereka, padahal enggak. Ya kita sebagai fasilitator saja, narasumbernya tetap mereka. Karena aturannya seperti itu," ungkap Reni.

Para anggota komunitas Teman Dengar ini juga harus ekstra berhati-hati untuk tidak menyinggung mental teman tuli, karena menurut Reni, di beberapa acara, ia mengamati teman tuli ini memiliki psikis yang sedikit sensitif. Jadi harus berhati-hati jika menyelenggarakan acara.

"Karena kita sempat mengalami permasalahan dengan teman tuli sendiri, karena ada beberapa yang sensitif, mereka secara psikis lebih sensitif," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI