Suara.com - Lancar berbahasa Inggris dan memiliki kemampuan berbicara di depan publik adalah dua hal yang dapat menjadi salah satu modal memasuki dunia kerja bahkan menaklukkan dunia.
Tahu bahwa hal tersebut penting, maka dibentuklah komunitas yang diberi nama SCBD Toastmasters Club.
"Ini sebagai bagian dari network Toastmasters International. Toastmaster International sendiri adalah organisasi nirlaba di bidang edukasi yang memiliki fokus utama ke pelatihan public speaking dan kemampuan kepemimpinan dengan metode networking antarclub yang ada di hampir seluruh negara di dunia," kata SCBD Toastmasters Club Vice President of Membership, Jesica Indah.
Ia melanjutkan, Toastmasters International berdiri sejak 1924 dan saat ini memiliki kantor pusat di Englewood, Colorado, USA.
Baca Juga: Komunitas IC4RD, Wadah Edukasi Orangtua dengan Anak Berpenyakit Langka
Secara keseluruhan, Toastmasters Club telah ada di 143 negara, dengan jumlah klub lebih dari 16.800 dan jumlah anggota lebih dari 358.000 orang.
Di Indonesia, SCBD Toastmasters Club sudah berdiri sejak 2005 dengan kegiatan berupa pertemuan rutin setiap Jumat malam.
Agendanya, kata Jesica, memberikan kesempatan bagi peserta yang hadir baik anggota maupun belum anggota untuk berlatih berbicara dalam Bahasa Inggris, sekitar 1 sampai 7 menit sesuai dengan batas waktu tiap sesi.
"Secara umum, setiap pertemuan terbagi menjadi 3 sesi yaitu Table Topic, Prepared Speech dan Evaluation. Setiap meeting akan dipimpin oleh seorang lead yang disebut TOM (Toastmaster of the Meeting)," jelas SCBD Toastmasters Club Vice President of Public Relation, Nafla.
TOM, sambung dia, akan dibantu dengan peran-peran lain yang juga di bawakan oleh peserta meeting. Sedangkan Table topic adalah sesi di mana setiap peserta secara sukarela dapat maju dan akan diberikan 1 pertanyaan secara on the spot.
Baca Juga: Komunitas 1001 Buku, 'Memulung' Buku sambil Menyebarkan Ilmu
"Pertanyaan harus dijawab dalam batas waktu bicara 1-2 menit, sering kali kita melihat hal ini dalam suatu kontes seperti kontes kecantikan (Miss Universe dan sejenisnya)," terang Nafla.