Suara.com - Duh, Pakai Piyama di Ruang Publik Dianggap Tidak Beradab di Negara Ini
Mengenakan pakaian tidur atau piyama di tempat umum bukan lah pemandangan, meski juga bukan hal yang tepat.
Di Indonesia, kita pasti pernah melihat anak-anak atau perempuan muda yang berbelanja ke mini market masih mengenakan piyama. Meski bukan tren fesyen musiman, tapi hal tersebut bukanlah kejadian langka.
Tapi di China, tepatnya di kota Suzhou, provinsi Anhui, pejabat setempat mendapat kecaman oleh warga karena mempublikasikan tujuh warganya secara online hanya karena mengenakan piyama di tempat umum.
Baca Juga: Demi Sahabat, Pria-Pria Ini Rela Pakai Piyama Pink dan Jadi Bridesmaid
Foto tujuh warga tersebut awalnya hanya diunggah di akun Weibo pemerintah setempat, tetapi langsung dihapus setelah menerima kritik dari banyak warga.
"Mengenakan piyama di jalan adalah ilegal?" Tulis salah satu warga yang marah.
Pemerintah kota Suzhou beranggapan larangan mengenakan pakaian tidur sebagai upaya mencegah 'perilaku tidak beradab'.
Di Shanghai, kebiasaan mengenakan piyama sangat dilarang sejak sebelum diselenggarakannya World Expo 2020. Pihak berwenang setempat melakukan kampanye dengan slogan, 'Tinggalkan piyama Anda di rumah. Jadilah orang yang beradab untuk World Expo'.
Dulu di China, tren mengenakan piyama di ruang publik dianggap terkait dengan usaha memamerkan kekayaan dan status istimewa mereka dan sebagai simbol status. Tapi kini ketika harga piyama sudah banyak yang murah, orang menganggapnya sangat nyaman dan memberi kehangatan.
Baca Juga: Intip Foto-foto Baby Shower Sandra Dewi, Cuma Pakai Piyama!