Suara.com - Rumah tangga pasangan selebriti asal Jepang, Anne Watanabe dan Masahiro Higashido sedang dilanda masalah kurang menyenangkan. Sang aktor diketahui telah berselingkuh dengan aktris Erika Karata.
Diketahui, perselingkuhan tersebut sudah terjadi selama tiga tahun dan masih berlangsung ketika Anne hamil anak ketiganya dengan Masahiro.
Perselingkuhan, seperti yang dilakukan oleh Masahiro, merupakan salah satu peristiwa paling menyedihkan dan merusak yang dihadapi pasangan, kata seorang peneliti dari University of Nevada, Rosie Shrout.
Ia juga mengatakan, ada efek negatif dari diselingkuhi oleh pasangan. Ini diketahui dari hasil penelitiannya terhadap 232 orang yang telah diselingkuhi oleh mantan pasangan mereka.
Baca Juga: Kasus Anne Watanabe, Perselingkuhan Selama Kehamilan Ternyata Sangat Umum
"Orang yang diselingkuhi mengalami tekanan emosional dan psikologis yang kuat setelah perselingkuhan," kata Rosie, dilansir Independent UK.
Menurut penelitian tersebut, menjadi korban perselingkuhan dapat secara signifikan memengaruhi perilaku, pandangan tentang selingkuh, dan kemampuan untuk percaya. Selain itu, beberapa orang lebih terpengaruh daripada yang lain.
Para peneliti menemukan, mereka yang menderita tekanan psikologis memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk beralih ke alkohol atau obat-obatan terlarang, mengalami gangguan makan atau olahraga berlebihan.
"Diselingkuhi tampaknya tidak hanya memiliki konsekuensi kesehatan mental, tetapi juga meningkatkan perilaku berisiko," sambung Rosie.
Di sisi lain, perbedaan gender juga memengaruhi bagaimana seseorang yang diselingkuhi bertindak.
Baca Juga: Sedihnya Anne Watanabe, Artis Jepang yang Diselingkuhi saat Hamil
"Perbedaan gender ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan wanita mengalami lebih banyak tekanan setelah diselingkuhi. Kami pikir ini karena wanita biasanya lebih mementingkan hubungan sebagai identitas diri," lanjutnya lagi.
Akibatnya, tambah Rosie, wanita yang telah ditipu mungkin lebih cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih buruk dan terlibat dalam perilaku tidak sehat dan berisiko karena persepsi diri mereka telah rusak.
Tapi peneliti menekankan, kemungkinan hasil ini akan berbeda pada orang yang memiliki usia lebih dewasa.