Suara.com - Promosikan Lombok, Menparekraf Wishnutama Singgung Status Keamanan Turis
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio bersemangat menjadikan Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai lokasi yang dikagumi dunia. Termasuk dengan pembangunan berbagai fasilitas untuk menarik turis mancanegara mendatangani bagian timur Indonesia itu.
"Saat saya berkunjung ke sana ada penerbangan langsung ke Lombok oleh Air Asia. Saya sampaikan betapa pentingnya konektivitas. CEO Air Asia mengatakan punya penerbangan langsung dari Perth (Australia) dan selalu full," ujar Wishnutama dalam acara launching Calender of Event Lombok Sumbawa 2020 di Kemenparekraf, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2020).
Meski kemajuan itu diapresiasi, Wishnutama tidak lantas membuang kesempatan untuk bertanya, kapan selanjutnya penerbangan dari Sidney dan Melbourne Australia dibuka yang ia percaya akan semakin meningkatkan kunjungan ke NTB.
Baca Juga: Berdiri Sejak Ratusan Tahun Lalu, Ini Dia Lumpia Gang Lombok Khas Semarang
Tidak berpuas diri, suami dari Gista Putri ini juga meminta isu keselamatan wisatawan juga diperbaiki, pasalnya ke beberapa tempat wisata Indonesia banyak yang masih berstatus 'kuning' yang artinya waspada atau hati-hati.
"Tidak kalah penting security issue, posisi travel kita selalu kuning dibanding kompetitor, negara tetangga dalam status hijau alias aman, itu lagi kita perbaiki," ungkapnya.
Mengkhawatirkan jika ini tidak segera diperbaiki, akan secara langsung menganggu psikologis wisatawan, untuk mendapat jaminan keamanan. Alhasil meski alam dan adatnya indah, tapi saat statusnya kuning, maka turis akan memilih yang menyerupai Indonesia tapi berstatus aman.
"Akhirnya orang milih yang mirip-mirip kita, akhirnya milih Thailand, Filipina karena mereka berstatus hijau, kita harus kerjasama juga dengan kedutaan besar, Kemenlu dapat memperbaiki itu," jelas Wishnutama.
Menindaklanjuti ini, mantan Director Creative Asian Games 2018 ini mengaku sudah bertemu dengan presiden dan mengundang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun Basarnas, agar Indonesia bisa mengantisipasi dan menanggulangi ancaman di bidang pariwisata.
Baca Juga: Menginap di Resor Bintang Lima, Ini 6 Momen Liburan Farah Quinn di Lombok
"Kita sendiri dengan pak presiden mengundang BNPB Basarnas agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kita bisa menanganinya. Agar wisatawan merasa menuju satu tempat dijagain itu juga penting," tutupnya.