Penerbit Akui Tren Buku Komik Menurun Drastis, Bagaimana dengan Novel?

Senin, 20 Januari 2020 | 17:14 WIB
Penerbit Akui Tren Buku Komik Menurun Drastis, Bagaimana dengan Novel?
Ida Bagus Kade Syumanjaya selaku Elex Fiction and Non Books Manager penerbit PT. Elex Media Komputindo. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penerbit Akui Tren Buku Komik Menurun Drastis, Bagaimana dengan Novel?

Perkembangan dunia digital nyatanya tidak lantas menyingkirkan minat masyarakat Indonesia terhadap buku. Namun, tidak bisa dipungkiri jika ada pergeseran tren membaca buku termasuk buku komik.

Selaku penerbit PT. Elex Media Komputindo, melalui Ida Bagus Kade Syumanjaya selaku Elex Fiction and Non Books Manager mengatakan tren buku komik sudah mulai menurun sejak 2014. Hal ini membuat penerbit mengurangi cetakan komik di Indonesia.

"Kalau dari jumlah terbitan buku, makin tahun dari sisi quantity jumlah judul itu relatif stabil, ada beberapa memang yang kami kurangi dari sisi genrenya. Jadi ada beberapa genre seperti komik, karena sudah banyak pilihan komik cetak kita kurangi," ujar Syumanjaya saat ditemu Suara.com di salah satu hotel di Jakarta Selatan, Senin, (20/1/2020).

Baca Juga: Kepoin 5 Spot Unik Rumah Katrina Kaif, Bisa Baca Buku di Kamar Mandi!

Syumanjaya mengatakan, menurunnya cetakan buku komik ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Beruntungnya, di negara tempat industri komik berkembang drastis seperti di Jepang, sudah siap dengan komik digital atau komik versi online, tapi belum untuk di Indonesia.

"Trennya dari tahun ke tahun mulai 2014 kita mulai turun komik, di seluruh dunia mulai seperti itu juga. Kalau Jepang itu komik cetaknya menurun, tapi digitalnya dia naik. Nah, sementara di kita digitalnya belum siap, jadi beberapa memang untuk meningkatkan porsi bisnis," tutur Syumanjaya.

Syumanjaya tidak setuju dengan platform digital mengikis eksistensi buku cetak, buktinya beberapa buku seperti novel, buku motivasi, hingga buku anak yang berisi gambar dan berwarna dicetak dalam jumlah banyak. Ini hanya tentang pergeseran minat dan tren pecinta buku cetak.

"Tapi beberapa jenis buku lain, seperti novel atau motivasi kita tingkatkan, karena trennya itu beda-beda, seperti tahun ini kita lihat lebih kaya motivasi ke healing, banyak sekarang yoga mental healing. Nah, ini kita akan fokus ke mental healing ke 2020 ini," ujarnya.

"Kita lihat tren untuk manajemen, motivasi dan juga buku anak yang lagi naik juga, itu meningkat kita fokus ke sana," tutupnya.

Baca Juga: Teman Leyeh-Leyeh, Ini 5 Buku Fiksi Pilihan yang Paling Dicari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI