Gara-Gara BTS, Korea Selatan Kewalahan Buka Tempat Les

Kamis, 16 Januari 2020 | 10:17 WIB
Gara-Gara BTS, Korea Selatan Kewalahan Buka Tempat Les
Bangtan Boys alias BTS. [Jung Yeon-je / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Boygroup BTS memberi pengaruh yang luar biasa bagi perkembangan budaya Korea di seluruh dunia. Dengan basis penggemar yang cukup besar, BTS berhasil mengenalkan Korea secara tidak langsung.

Hal ini disampaikan oleh Kang Hyoun Hwa, Kepala King Sejong Institute Foundation.

"Basis penggemar BTS, ARMY bersatu dengan keunikan energi mereka dan mencoba untuk tak hanya sekadar mengonsumsi (musik) dan menyukai grup, tetapi juga berusaha memahami grup dengan belajar bahasa Korea," kata Kang Hyoun Hwa, dilansir dari Yonhap.

Berkat popularitas BTS juga, Korea Selatan akan menambah 30 institut berbahasa Korea tahun ini. Semuanya akan disebar di beberapa tempat di seluruh dunia.

Baca Juga: Majukan Perfilman Indonesia, Pemerintah Harus Belajar dari Korea Selatan

"Didorong oleh popularitas grup idola K-pop BTS, ledakan pembelajaran bahasa Korea terjadi secara global. Jadi King Sejong Institute Foundation berencana untuk membangun 30 institusi lagi tahun ini," kata Kang Hyoun Hwa.

Bangtan Boys alias BTS [Instagram]
Bangtan Boys alias BTS [Instagram]

King Sejong Institute adalah institusi yang menawarkan program pendidikan bahasa Korea di luar negeri.

Pada tahun 2019, 16 King Sejong Institute berkembang bersama 180 institusi serupa di seluruh dunia. Tahun ini, jumlahnya akan ditambah menjadi 210 institusi di 60 negara.

Kang Hyoun Hwa juga menjelaskan pihaknya akan mulai membina guru-guru non-Korea untuk dibimbing menjadi pengajar bahasa Korea di King Sejong Intitutes.

BTS, grup vokal Korea Selatan, berfoto di Amerika Serikat pada November 2017 lalu. [Shutterstock]
BTS, grup vokal Korea Selatan, berfoto di Amerika Serikat pada November 2017 lalu. [Shutterstock]

"Kami akan fokus pada perluasan King Sejong Institutes di negara-negara dengan infrastruktur rendah seperti Afrika dan Amerika Selatan."

Baca Juga: Resmi Jadi Asisten Shin Tae-yong, Nova Arianto Belajar Bahasa Korea

Wilayah lain akan jadi target penambahan lembaga-lembaga berbahasa Korea adalah daerah Asia Tenggara, Rusia, Amerika Tengah, Amerika Selatan, serta Afrika.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI