Suara.com - Ralph Lauren sepertinya harus lebih hati-hati dalam menyeleksi karya mereka. Pasalnya, salah satu desain mereka yang menambahkan simbol 'Phi Beta Sigma' telah melukai warga kulit hitam.
Melansir Forbes, simbol 'Phi Beta Sigma' dalam huruf Yunani adalah lambang perkumpulan mahasiswa kulit hitam di Universitas Howard.
Ralph Lauren menyisipkan simbol 'Phi Beta Sigma' itu dalam celana Chino besutan mereka. Hal ini kemudian menuai reaksi keras dari berbagai pihak.
Bahkan, dalam situs change.org, muncul sebuah petisi untuk segera menarik produk terkait dari pasaran.
Baca Juga: Rayakan 25 Tahun Serial Friends, Ralph Lauren Rilis Koleksi Khusus
Berdasarkan keterangan petisi, terlihat jika warga kulit hitam tersinggung atas desain celana chino Ralph Lauren. Mereka menilai label yang eksis sejak tahun 1963 ini menyalahkangunakan simbol 'Phi Beta Sigma'.
Mereka juga meradang karena label fesyen papan atas ini sudah menggunakan simbol tersebut untuk kepentingan komersil.
Melansir NBC, kuasa hukum untuk perkumpulan 'Phi Beta Sigma', Andrea Hence Evans, menyatakan sedang melakukan invertigasi terkait hal ini.
"Brand klien kami menyimbolkan persaudaraan yang majemuk dan para pria berpendidikan dari bangku kuliah," kata Andrea.
Sementara itu, Ralph Lauren tak tinggal diam dan segera menyatakan permintaan maafnya. Mereka mengaku inspirasi penggunaan simbol 'Phi Beta Sigma' murni muncul dari ragam budaya Amerika.
Baca Juga: Ralph Lauren Jadi Desainer Amerika Pertama yang Bergelar Kesatria Inggris
"Sebagai merek Amerika yang sudah berusia 50 tahun, Ralph Lauren terinspirasi oleh beragam budaya di Amerika," jelas permintaan maaf Ralph Lauren.