Suara.com - Kisah Agnes Keleti, Juara Olimpiade Tertua yang Juga Penyintas Holocaust
Agnes Keleti tertawa riang. Ia masih memiliki energi dan antusiasme yang besar di usianya yang sudah 99 tahun.
Dilansir VOA Indonesia, Keleti adalah juara tertua Olimpiade yang masih hidup dan penyintas Holocaust.
Ia memenangkan 10 medali Olimpiade dalam cabang olah raga senam, termasuk lima medali emas pada Olimpiade di Helsinki pada tahun 1952 dan di Melbourne pada tahun 1956.
Baca Juga: Lolos Olimpiade Jadi Target Utama Hafiz / Gloria di 2020
Saat berbicara pada malam sebelum ulang tahunnya di apartemennya yang elegan di Budapest, Keleti hampir-hampir tidak ingin menyebut-nyebut prestasi dan umurnya yang panjang, termasuk petualangan, keberhasilan besar dan tragedi.
Sebagian keluarga Keleti menjadi korban Holocaust. Dia selamat dari tragedi karena menggunakan identitas palsu dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Ibu dan kakak perempuannya selamat, sedangkan ayah dan pamannya tewas di Auschwitz bersama 550 ribu warga Yahudi Hungaria yang tewas di kamp-kamp Nazi, di kamp kerja paksa di Hungaria, di ghetto atau ditembak mati dan dibuang ke Sungai Danube.
Keleti memulai kariernya sebagai pesenam saat berusia empat tahun dan memenangkan medali Olimpiade saat berusia 31 tahun dan 35 tahun.
Kini di usia senja, Keleti lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Mengantar cucu berolahraga dan latihan senam merupakan kegiatan favoritnya.
Baca Juga: Indonesia Targetkan Lebih dari 1 Medali Emas di Olimpiade 2020 Tokyo
Keleti merupakan sosok role model yang sangat inspiratif. Ceritanya memiliki dampak besar bagi keluarga-keluarga lain dari penyintas holocaust untuk tetap berkarya. (VOA Indonesia)