Ngeriung di Pinggir Danau, Menyantap Makanan Khas Sunda di Dusun Bambu

Jum'at, 10 Januari 2020 | 10:47 WIB
Ngeriung di Pinggir Danau, Menyantap Makanan Khas Sunda di Dusun Bambu
Ngeriung di Pinggir Danau, Menyantap Makanan Khas Sunda di Dusun Bambu. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Makanan khas Sunda yang bikin ingin nambah

Makan ala Sunda di Dusun Bambu. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Makan ala Sunda di Dusun Bambu. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)

Restoran ini sangat cocok bagi mereka yang merindukan masakan Sunda otentik. Saat Suara.com berkunjung, menu yang disajikan adalah ayam goreng, ikan asin peda, tahu dan tempe, bakwan, sayur asem, serta aneka lalapan komplit beserta sambalnya. Sunda banget, kan?

Makan ala Sunda di Dusun Bambu. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Makan ala Sunda di Dusun Bambu. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)

Tak hanya tampilannya yang nyunda, rasanya pun otentik khas Sunda, perpaduan gurih, pedas, dan segar. Untuk ayam goreng, misalnya, teksturnya tidak seperti ayam negeri yang cenderung lembut, tapi ayam kampung yang lebih banyak serat sehingga lebih kenyal. Rasanya perpaduan gurih dan asin.

Makan ala Sunda di Dusun Bambu. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Makan ala Sunda di Dusun Bambu. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)

Sayur asemnya pun cenderung pedas, dipadu rasa asam yang juga dominan. Cocok disantap bersama dengan lalapan dan sambal.

Yang juga khas adalah ikan asin peda, yang dijamin bisa meningkatkan nafsu makan secara drastis jika disantap bersama nasi panas dan sambal. Belum lagi kerupuk sebagai pelengkap.

Makan ala Sunda di Dusun Bambu. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Makan ala Sunda di Dusun Bambu. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)

Nah, makanan khas Sunda belum lengkap tanpa aneka sayuran mentah segar atau lalapan. Ada mentimun, selada, kacang panjang, daun kemangi, kol, terong bulat, serta tomat yang dilengkapi dengan sambal ulek yang nendang pedasnya.

Untuk nasi, kami mencicipi nasi liwet yang di sajikan di dalam kuali besi khas Sunda. Rasanya yang mantap membuat kami berebut sebelum akhirnya ludes tak tersisa.

Tradisi makan ala Sunda, ya harus makan pakai tangan. Selain memberi sensasi tersendiri, juga dijamin menambah nafsu makan. Tidak usah khawatir tangan kotor, karena di bagian depan masing-masing balkon tersedia wastafel untuk cuci tangan.

Dusun Bambu. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Dusun Bambu. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)

Sebagai penutup, teh tawar panas bisa meredakan sensasi pedas yang masih terasa di lidah. Tapi yang unik, teh tawar panas disajikan di dalam satu set teko dan cangkir cantik berwarna hijau yang katanya ampuh membuat teh tetap panas hingga tetes terakhir.

Baca Juga: Kalluna Jogja, Resto dan Kafe yang Cocok untuk Foto OOTD

Saung Purbasari sendiri sebenarnya disarankan untuk pengunjung yang datang dengan rombongan. Anda bisa memesan paket makanan yang sudah dilengkapi sambal dan lalapan dengan berbagai pilihan menu.

Beberapa pilihan paketnya, antara lain:

  • Paket hayam purba Rp 120 ribu yang terdiri dari ayam goreng, sambal, nasi, dan lalapan.
  • Paket hayam geheng Rp 120 ribu untuk 2 orang yang terdiri dari nasi putih, ayam bakar, dan paprika hijau rebus.
  • Paket hayam koneng Rp 120 ribu untuk 2 orang yang terdiri dari nasi rol, ikan peda, ayam goreng, dan karedok.
  • Paket geprek ambu Rp 55 ribu yang terdiri dari ayam goreng disajikan dengan saus cabai topped, nasi kukus, dan kerupuk.
  • Nasi goreng juragan Rp 85 ribu terdiri dari nasi goreng, sate, omelet, kerupuk, dan acar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI