Lewat Film, Nadiem Makarim Ingin Indonesia Tampil di Panggung Dunia

Kamis, 09 Januari 2020 | 15:17 WIB
Lewat Film, Nadiem Makarim Ingin Indonesia Tampil di Panggung Dunia
Mendikbud Nadiem Makarim bicara tentang potensi film bagi pengembangan budaya Indonesia. (Suara.com/Dini Afrianti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lewat Film, Nadiem Makarim Ingin Indonesia Tampil di Panggung Dunia

Dunia perfilman semakin berkembang, kini film tidak hanya di bioskop tapi juga sudah di layar gadget, yang juga semakin berkembang dengan layanan hiburan seperti Netflix, HOOQ, Viu, dan sebagainya. Jadi sudah saatnya kemampuan sumber daya manusia (SDM) semakin ditingkatkan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan film jadi channel distribusi kemampuan talent yang paling cepat, baik itu produser, sutradara, penulis skenario, hingga aktor dan aktris. Begitupun dengan adat dan budaya Indonesia yang akan semakin dikenal secara global.

"Film merupakan channel distribusi talent paling cepat. Saya rasa nggak ada cara yang lebih cepat dari perfilman. Film merupakan simbol yang paling mudah terlihat, makanya semuanya berawal dari SDM," ujar Mendikbud Nadiem dalam acara diskusi bersama Netflix di Kemendikbud, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis, (9/1/2020).

Baca Juga: Mas Menteri Nadiem Makarim Pun Ikut Disalahkan saat Banjir Jakarta

Nadiem juga percaya dengan potensi adat dan budaya Indonesia sangat kaya, termasuk tentang dasar negara seperti pancasila juga jadi keunggulan. Maka, melalui film, Nadiem berharap Indonesia bisa tampil ke panggung dunia.

"Udah waktunya kita tampil di panggung dunia. Jadi semakin banyak tokoh-tokoh yang seperti ini. jadi fokusnya di SDM, distribusi dan tampil di panggung dunia. Harapannya Indonesia jadi tempat syuting paling laku, tapi ini baru tahap permulaan dalam mengembangkan perfilman Indonesia," ungkap Nadiem.

Mantan CEO Gojek Indonesia juga menyebut langkah ini sesuai dengan visi Presiden Jokowi untuk menjadikan film sebagai bentuk diplomasi dari sisi budaya, yang ditampilkan secara inovatif.

"Budaya adalah salah satu yang dinamik. Kita olah menjadi kemasan horor. Itu kan tradisi dan unik di kita, pencak silat ditampilkan," katanya.

Film-film superhero misalnya, hampir setiap negara punya ciri khas atau tokohnya. Tapi di Indonesia sangat sedikit sekali yang mau mengeksplorasi padahal kita punya superhero lokal yang ceritanya bisa dikembangkan dari Wiro Sableng, Gundala, Si Buta dari Goa Hantu, Si Pitung, dan seterusnya.

Baca Juga: Kontroversi UN dan klarifikasi Nadiem Makarim

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI