Suara.com - Seorang wanita mengaku dipukuli, dihina, dan dilarang meninggalkan rumahnya ketika berada dalam hubungan asmara tidak sehat dan sangat kasar selama 10 tahun.
Wanita itu adalah Donna Nipper asal London, Inggris. Dilansir dari laman Daily Star, ia bertemu dengan pasangannya melalui seorang teman pada tahun 2009.
Tak selang beberapa lama, mereka berdua memutuskan untuk berkencan. Beberapa bulan menjalani hubungan asmara, Donna mulai mengerti bahwa pacarnya memiliki sifat protektif.
Mereka pun bertunangan. Namunm bukan kebahagiaan yang dirasakan setelah momen indah tersebut. Hubungan mereka berdua berubah drastis.
Baca Juga: Hubungan Seks Dianggap Efektif Redakan Pertengkaran, Ini Faktanya
Donna mulai mengalami pelecehan seksual dan kekerasan fisik. asupan makannya dikendalikan pria itu dan dia dipaksa pergi ke gym empat kali seminggu.
"Dia sangat menawan pada awalnya dan membuat saya merasa seolah-olah saya perlu melindungi dan bahwa keluarga saya sudah mengganggu," kata Donna.
"Ada banyak bendera merah tetapi saya terlalu takut untuk pergi, saya terputus dari keluarga dan teman-teman saya," lanjutnya.
"Saya tidak diizinkan bekerja atau keluar di malam hari atau bahkan diizinkan mandi setelah jam 9 malam. Makanan saya terkontrol dan juga harus berolahraga empat kali per minggu," cerita Donna.
"Saya mengalami begitu banyak pelecehan mental dan fisik. Diganggu di depan umum dan membuat saya merasa tidak berguna. Dia menyebut saya kelebihan berat badan dan tua dan memanggil nama saya terus-menerus," tutur wanita itu.
Baca Juga: Jadi Korban Pelecehan, Warganet Malah Menyalahkan Gaya Hijab Wanita Ini
Puncak kekerasan terhadap Donna terjadi dalam pertengkaran saat mengemudi dan Donna berjalan keluar dari kendaraan. Dia dipukul di pinggir jalan.
Donna pingsan dan terbangun di rumah sakit. Barulah dia menyadari bahwa orang telah memanggil polisi dan pasangannya ditangkap di tempat kejadian.
Meski begitu, lelaki itu kemudian dibebaskan karena Donna memilih untuk tidak mengajukan tuntutan. Namun, dia sadar bahwa dia harus melarikan diri dari hubungan yang kejam tersebut.
Suatu malam, Donna mengemasi semua barang-barangnya dan lari ke tempat perlindungan wanita bersama ketiga anaknya yang salah satunya didiagnosis menderita autisme.
Dia mengajukan tuntutan atas serangan terhadap mantannya pada tahun 2016. Sang mantan akhirnya dihukum karena penyerangan dan pelecehan. Pria itu juga diperintahkan untuk tidak menghubungi Donna lagi.
Sekarang Donna sudah berhasil keluar dari hubungan tidak sehat itu dan memulai hidup yang lebih baik.
Sejak kasus pelecehan itu, Donna memutuskan untuk menutupi dirinya dengan tato. Ia lalu memulai akun Instagram pribadinya sendiri dan mengunggah foto-foto kerennya dalam pakaian minim dan bikini.
Donna telah memiliki lebih dari 254.000 pengikut. Ia juga disebut mendapatkan sekitar 25 ribu pound sterling atau setara Rp 456 jutaan per bulan dari media sosial dan akun OnlyFans.
Saat ini, kira-kira sudah 60 persen tubuhnya tertutup tato. Meski begitu, Donna masih berencana untuk mendapatkan lebih banyak tato lagi hingga menutupi seluruh badannya.
Kembali mengingat hubungan tidak sehat yang pernah ia alami, Donna ingin menginspirasi korban lain agar berani berbicara dan meminta pertolongan.
"Nasihat saya kepada siapa pun dalam hubungan yang kasar adalah memberi tahu seseorang, bahwa seseorang dapat memberi Anda keberanian untuk pergi," katanya.
"Tanda-tanda peringatan hubungan yang kasar, terputus dari keluarga dan teman-temanmu, dibuat merasa bahwa itu adalah kesalahanmu setiap mereka mengalami hari yang buruk," tutup Donna.