Suara.com - Bukan Sekadar Pengenalan Kerja, Magang Penting untuk Pembentukan Karier
Magang sebelum lulus kuliah menjadi kewajiban mahasiswa di seluruh universitas. Rupanya, fungsi magang bukan sekadar mengenalkan mahasiswa dengan bidang pekerjaan pilihannya lho!
Margo Jenkins, Direktur Pusat Karier di Clarkson University, New York, menyarankan para mahasiswa untuk meraih pengalaman profesional sejak dini dan sesering mungkin. Magang menurutnya fase penting dalam pembentukan karier seseorang.
"'Apa yang Anda minati?' itulah pertanyaan yang sering saya ajukan kepada para mahasiswa. Anda harus memperjuangkannya dari sekarang, kami ada di sini untuk membimbing mahasiswa ke arah yang benar," ujar Jenkins, dilansir VOA Indonesia.
Baca Juga: Lulus Sidang Magang, Tahun Depan Ruben Onsu Bisa Wisuda
Pusat karier membantu mahasiwa membantu menyiapkan dokumen yang perlu untuk mencari pekerjaan, seperti resume atau curriculum vitae yang memuat riwayat pendidikan dan pengalaman kandidat pekerja itu.
Pusat karier juga memberikan saran kepada mahasiswa tentang dokumen dan aspek lainnya dari usaha memperoleh pekerjaan, seperti bagaimana penampilan diri kita saat wawancara pertama.
The Cooperative Education and Internship Association menyebut salah satu alat yang membantu mengembangkan karier seseorang adalah pekerjaan yang bersifat sementara, seperti magang atau apa yang disebut cooperative education atau co-op yang merupakan sebuah program akademis yang melengkapi pendidikan mahasiswa.
Magang acapkali merupakan jabatan jangka pendek dengan sebuah perusahaan atau organisasi, sementara co-op lebih bersifat jangka panjang. Keduanya memberi mahasiswa peluang untuk diuji pengetahuan dan kemampuannya di dunia praktik nyata dan membantu mereka mempertimbangkan apakah pekerjaan itu atau perusahaan tertentu cocok dengan mereka.
Yang juga penting dari pembinaan ini adalah hubungan profesional yang bisa dimanfaatkan selanjutnya dalam karier mereka.
Baca Juga: Demi Karier, Jenita Janet Sempat Tak Akui Pernikahan
Magang bisa berjangka waktu satu tahun penuh, tetapi kebanyakan magang penuh waktu berlangsung selama musim panas. Magang ada yang dibayar tetapi ada pula tanpa diberi balas jasa. Banyak mahasiswa berusaha memperoleh magang yang dibayar dan berusaha meyakinkan calon pemberi kerja mereka bahwa ketrampilan mereka pantas untuk diberi kompensasi moneter.
Untuk program co-op, seorang mahasiswa meninggalkan kegiatan kulihanya selama satu semester untuk bekerja penuh waktu di perusahaan.
Kata Jenkins, program co-op ini menjadi semakin penting, dan semakin banyak perusahaan kini mengamati pengalaman kerja seperti ini di dalam resume calon pegawai mereka.
Di Clarkson University, sekitar 90 melakukan magang, meraih pengalaman sebagai co-op atau penelitian sebelum menyelesaikan studi mereka.
"Ini satu-satunya saat dalam kehidupan seorang mahasiswa di mana mereka bisa bereksperimen untuk beberapa bulan, tanpa ada risiko sama sekali," tutup Margo Jenkins. [VOA Indonesia]