Masuki 2020, Perempuan Tertua di Dunia Injak Usia 117 Tahun

Senin, 06 Januari 2020 | 15:05 WIB
Masuki 2020, Perempuan Tertua di Dunia Injak Usia 117 Tahun
Perempuan Tertua di Dunia Injak Usia 117 Tahun. (News.com.au)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kane Tanaka, perempuan tertua di dunia asal Jepang, baru saja merayakan ulang tahun yang ke-117 tahun pada 2 Januari 2020 lalu.

Perempuan asal Jepang tersebut merayakan ulang tahunnya di sebuah panti jompo di daerah Fukuoka, Jepang Selatan, bersama staf dan teman-temannya.

Menurut staf, Tanaka memiliki 'nafsu makan yang kuat' dan penggemar berat permen. Dia biasa minum tiga kaleng kopi sehari, soda, dan berbagai minuman energi.

Meski demikan, dilansir Suara.com dari News.com.au, dikatakan bahwa Tanaka bersyukur diberi panjang umur dan itu semua berkat nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan YME.

Baca Juga: Perempuan Tertua di Dunia Ini Ungkap Rahasia Umur Panjangnya

Cuplikan dari stasiun penyiaran lokal TVQ Kyushu Broadcasting Co menunjukkan nenek Tanaka yang berulang tahun pada 2 Januari, tengah menggigit sepotong kue ulang tahunnya.

"Enak," katanya sambil tersenyum dan menambahkan, "Aku ingin lagi."

Nenek Tanaka diakui oleh Guinness World Records sebagai perempuan tertua di dunia, berusia 116 tahun 66 hari pada 9 Maret 2019 lalu. Rekor teesebut sebelumnya dipegang oleh Chiyo Miyako, yang meninggal pada usia 117 pada hari Minggu, 22 Juli 2018 lalu.

Meski demikian, Tanaka bukanlah perempuan tertua yang pernah ada. Gelar tersebut dipegang oleh perempuan Perancis bernama Jeanne Louise Calment, yang hidup sampai usia 122 tahun.

Nenek Tanaka sendiri lahir prematur pada tahun 1903 dan menikah dengan Hideo Tanaka pada tahun 1922, menurut Guinness World Records. Pasangan itu memiliki empat anak dan memiliki anak adopsi sebagai anak kelima.

Baca Juga: Tanzilya, Perempuan Tertua di Dunia Berumur 120 Tahun

Selama Perang Dunia II, Tanaka membuka gerai mi shiruko dan udon bersama suaminya. Setelah Hideo dan putranya meninggal selama perang, ia terus bekerja berjualam mi hingga akhirnya pensiun pada usia 63 tahun.

Jepang memang merupakan negara dengan angka harapan hidup yang tinggi. Banyak rekor orang tertua datang dari Negeri Sakura tersebut.

Hanya saja, usia tua adalah simbol dari banyaknya populasi orang uzur di Jepang. Bahkan pada 2017 lalu, usia orang lebih dari 90 tahun ada pada angka dua juta populasi. Jumlah total lansia Jepang di atas usia 65 mencapai 35,14 juta pada 2017, mewakili 27,7 persen dari populasi keseluruhan.

Di Jepang, jumlah kelahiran turun menjadi di bawah satu juta untuk pertama kalinya pada tahun 2016, sementara tahun lalu, jumlah bayi yang lahir turun sekitar 5,9 persen menjadi kurang dari 900.000.

Media The Independent melaporkan para ahli menghubungkan populasi Jepang yang menyusut akibat orang-orang muda yang lebih fokus pada karir dan tidak melakukan hubungan seks atau perkawinan.

Menurut publikasi, sebuah studi tahun 2017 menemukan hampir sepertiga orang Jepang memasuki usia 30-an tanpa pernah mengalami pengalaman seksual.

REKOMENDASI

TERKINI