Suara.com - Kane Tanaka, perempuan tertua di dunia asal Jepang, baru saja merayakan ulang tahun yang ke-117 tahun pada 2 Januari 2020 lalu.
Perempuan asal Jepang tersebut merayakan ulang tahunnya di sebuah panti jompo di daerah Fukuoka, Jepang Selatan, bersama staf dan teman-temannya.
Menurut staf, Tanaka memiliki 'nafsu makan yang kuat' dan penggemar berat permen. Dia biasa minum tiga kaleng kopi sehari, soda, dan berbagai minuman energi.
Meski demikan, dilansir Suara.com dari News.com.au, dikatakan bahwa Tanaka bersyukur diberi panjang umur dan itu semua berkat nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan YME.
Baca Juga: Perempuan Tertua di Dunia Ini Ungkap Rahasia Umur Panjangnya
Cuplikan dari stasiun penyiaran lokal TVQ Kyushu Broadcasting Co menunjukkan nenek Tanaka yang berulang tahun pada 2 Januari, tengah menggigit sepotong kue ulang tahunnya.
"Enak," katanya sambil tersenyum dan menambahkan, "Aku ingin lagi."
Nenek Tanaka diakui oleh Guinness World Records sebagai perempuan tertua di dunia, berusia 116 tahun 66 hari pada 9 Maret 2019 lalu. Rekor teesebut sebelumnya dipegang oleh Chiyo Miyako, yang meninggal pada usia 117 pada hari Minggu, 22 Juli 2018 lalu.
Meski demikian, Tanaka bukanlah perempuan tertua yang pernah ada. Gelar tersebut dipegang oleh perempuan Perancis bernama Jeanne Louise Calment, yang hidup sampai usia 122 tahun.
Nenek Tanaka sendiri lahir prematur pada tahun 1903 dan menikah dengan Hideo Tanaka pada tahun 1922, menurut Guinness World Records. Pasangan itu memiliki empat anak dan memiliki anak adopsi sebagai anak kelima.
Baca Juga: Tanzilya, Perempuan Tertua di Dunia Berumur 120 Tahun
Selama Perang Dunia II, Tanaka membuka gerai mi shiruko dan udon bersama suaminya. Setelah Hideo dan putranya meninggal selama perang, ia terus bekerja berjualam mi hingga akhirnya pensiun pada usia 63 tahun.