Gelar Pameran Tunggal, Pelukis Penyandang Disleksia Bawa Tema Perahu Pinisi

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Minggu, 05 Januari 2020 | 05:05 WIB
Gelar Pameran Tunggal, Pelukis Penyandang Disleksia Bawa Tema Perahu Pinisi
Muhammad Ariel Arkana Ramadhan (19) pelukis penyandang disleksia menggelar pameran tunggal bertema Perahu Pinisi. (Suara.com/Tofan Kumara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gelar Pameran Tunggal, Pelukis Penyandang Disleksia Bawa Tema Perahu Pinisi

Menyandang disleksia tak membuat Muhammad Ariel Arkana Ramadhan (19) berkecil hati. Meski memiliki gangguan yang menghambat proses belajar, Ariel memiliki bakat luar biasa di bidang seni lukis dan menggambar.

Hal ini dibuktikan dengan digelarnya pameran tunggal bertema "Pinisi And The Other Ships” di Hotel Horison, Jalan Kalimantan 12-A GKB, Gresik, Sabtu (4/1/2020).

Pameran tunggal perdana yang sekaligus terdaftar sebagai salah satu agenda Biennale 8 Jawa Timur itu dimulai tanggal 4 hingga 18 Januari itu menampilkan sekitar 20 karya sketsa dan lukisan dari cat air tentang perahu Pinisi.

Baca Juga: Vans Rilis Koleksi Sepatu yang Terinspirasi Pelukis Meksiko, Frida Kahlo

Ariel telah mewakili Indonesia dalam berbagai pameran lukis internasional di berbagai negara di antaranya, Jepang, Hongkong, Australia, Inggris, Jerman, Perancis, Polandia, Macedonia, Turki, Rusia, Kanada dan Amerika Serikat.

Kepada Suara.com Ariel mengatakan selain melukis, ia juga mampu mendisain melalui software seperti coreldraw dan lainnya. Selain melukis kapal pinisi, Ariel juga senang melukis pesawat terbang, kapal laut, dan hewan dinosaurus.

"Dulu saya sering menggambar seperti kapal laut, pesawat terbang, dan dinosaurus. Saya juga bisa mendisain dengan software seperti coreldraw dan lainnya," kata Ariel.

Pelukis kelahiran Gresik itu menilai keunikan dari bentuk kapal pinisi yang membuatnya tertarik untuk melukisnya. Selain asli kapal tradisional buatan Indonesia, bentuknya yang dinamis saat berlayar di samudera membuat kapal pinisi terlihat anggun.

Selain itu, lanjut Ariel karena lukisan kapal pinisi belum ada yang melukis. Namun demikian sebelum melukis lebih dulu melakukan observasi dengan melihat sekaligus merekam kapal-kapal yang ada di pelabuhan.

Baca Juga: Suka Pamer Foto Seksi, Wanita Ini Dituduh Hanya Pelukis Gadungan

"Pertama karena keunikannya, ketika di samudera bentuk kapal pinisi itu terlihat dinamis. Pinisi juga tangguh saat mengelilingi samudera. Juga tema kapal pinisi belum ada yang melukisnya. Saya observasi ke pelabuhan dulu baru melukis," jelas Ariel yang juga aktif di Sanggar Daun Gresik itu.

Muhammad Ariel Arkana Ramadhan (19) pelukis penyandang disleksia menggelar pameran tunggal bertema Perahu Pinisi. (Suara.com/Tofan Kumara)
Seorang pengunjung melihat salah satu lukisan perahu pinisi karya Muhammad Ariel Arkana Ramadhan, Sabtu (4/1/2020). (Suara.com/Tofan Kumara)

Ariel menambahkan karya-karyanya yang bertema kapal pinisi sudah ada sekitar dua ratus lukisan yang terbuat dari media cat air. Sedangkan untuk sketsa kapal pinisi ada puluhan yang sudah dibuat.

"Kalau lukisan perahu pinisi sekitar ada dua ratus gambar, sketsa puluhan jumlahnya dan lukisan selain kapal ada sepuluh gambar," ujar pelukis tamatan IC School (Insan Cerdas) Surabaya itu.

Sementara itu, seorang kolektor lukisan, Rio Suryo (30) asal Candi Sidoarjo yang memenangkan lelang lukisan Ariel yang berjudul Pinisi in the Holy Land ukuran 76x56 cm itu mengaku tahu ada pameran lukisan anak difabel (Disleksia) dari seorang teman. Lukisan yang baru dibuat diawal tahun 2020 itu yang dibelinya seharga Rp 27,5 juta.

"Saya ke pameran ini info dari teman, saya pengen melihat karya-karyanya dan ternyata ada keunikan yakni melukis perahu pinisi khas Indonesia, saya rasa unik juga. Selain itu, dia seniman muda yang berbeda (Disleksia) makanya saya beli," ucap Rio.

Kontributor : Tofan Kumara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI