4. Tukar cotton bud plastik dengan versi bambu
Diperkirakan bahwa ada 1,8 miliar cotton bud bertangkai plastik yang digunakan warga Inggris. Terlebih lagi, sekitar 10 persen dari cotton bud ini dibuang ke toilet.
Cotton bud bertangkai plastik hanyalah salah satu dari ribuan produk sanitasi yang dibuang dengan tidak benar yang dapat mengakibatkan pencemaran saluran air dan lingkungan laut. Bahkan, benda satu ini juga mengancam satwa liar.
Bentuk cotton bud yang panjang dan tipis dapat menembus organ-organ internal hewan laut yang secara tidak sengaja menelannya, dan batang plastik ini juga secara teratur muncul di perut burung laut.
Baca Juga: Dari BTS hingga BLACKPINK, 5 Tren Kecantikan Kpop Terbaik Tahun 2019
Untuk itu, Anda memiliki opsi mengganti versi plastik dengan batang yang terbuat dari bambu, seperti yang dibuat oleh merek Hydrophil. Bedanya dengan cotton bud bertangkai plastik yang tidak dapat terurai selama bertahun-tahun dan 'hidup' sebagai polutan, cotton bud versi bambu dapat dibuang ke sampah organik atau tempat kompos. Terlebih lagi, cotton bud bambu juga dibuat dalam kemasan kardus daur ulang, yang dapat mengurangi limbah plastik.
5. Boikot merek yang menggunakan terlalu banyak plastik
Ketika industri kecantikan terus bergulat dengan masalah plastik, banyak perusahaan mulai berinovasi menciptakan produk yang mencakup pengemasan dan bahan-bahan yang lebih berkelanjutan, dengan menggunakan kemasan biodegradable atau memanen bahan dengan cara yang lebih ramah lingkungan. Sayangnya, masih begitu banyak merek yang tidak peduli dengan isu lingkungan ini.
Menurut laporan Mintel's Natural, Organic and Ethical Toiletries, lebih dari 60 persen konsumen mengatakan mereka akan berhenti menggunakan merek kecantikan tertentu jika mereka merasa memiliki "praktik tidak etis" terhadap lingkungan.
Baca Juga: Unik Bergelombang, Tren Kecantikan Bibir Setan Dianggap Berbahaya