Suara.com - Perang tidak selalu soal angkat senjata. Tidak melulu berjuang hingga menumpahkan darah dan nyawa.
Ahli militer besar di zaman Cina kuno, Sun Wun Tzu mengajarkan cara lain untuk memenangkan perang bahkan tanpa mengangkat senjata.
Cara tersebut terungkap dalam buku "The Art of War" karya Sun Tzu yang diterjemahkan oleh Samuel B. Griffith. Buku itu berisi kata-kata dari Sun Tzu yang tidak boleh diremehkan.
Mao Tsu-Tung, pendiri negara Republik Rakyat Tiongkok mengungkapkan bahwa kata-kata Sun Tzu berpengaruh pada strategi Cina yang secara sukses menghancurkan Jepang.
Baca Juga: Kondisi Kemang Terkini Pasca Banjir 1,5 Meter
Konon, Presiden Republik Indonesia keempat, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur juga mengadaptasi gaya Sun Tzu dalam bermain politik. Gus Dur menggunakan strategi tarik ulur hingga ungkapan-ungkapan yang serupa dengan ide Sun Tzu.
Sementara itu menurut Samuel B. Griffith, Sun Tzu sangat menyadari bahwa pertempuran tidaklah sekadar pergumulan orang-orang bersenjata, tapi ada sekali banyak hal yang terlibat di dalamnya.
Terdapat dua bagian yang penting dalam buku ini. Bagian pertama, menjelaskan pemikiran Sun Tzu terutama membedah "Seni Berperang".
Bagian penting yang kedua, Sun Tzu akan mengajarkan berbagai hal yang harus dilakukan untuk memperoleh kemenangan. Misalnya memperhatikan faktor moral, intelektual, situasional hingga menjinakkan musuh tanpa pembantaian dan penghancuran.
Buku ini cocok dijadikan sumber rujukan akademisi, politikus, maupun taruna militer meskipun di tengah era persenjataan nuklir sekalipun.
Baca Juga: Menaker Evakuasi 20 Peserta Pemagangan Jepang di BBPLK Bekasi
Dapatkan Buku SENI MENIPU ALA SUN TZU di SINI