Suara.com - Penghujung 2019 akan segera tiba. Di berbagai belahan dunia, banyak orang mulai mempersiapkan perayaan malam tahun baru.
Sejak dulu, momen tahun baru dirayakan setiap 1 Januari menurut kalender Masehi. Tanggal ini juga telah disepakati oleh dunia internasional sebagai hari pertama di sebuah tahun.
Meski begitu, sudah tahukah Anda mengapa 1 Januari dipilih sebagai tahun baru?
Merangkum dari laman Indian Express, festival perayaan tahun baru yang pertama ternyata sudah ada sejak 4.000 tahun lalu pada masa Babilonia Kuno.
Baca Juga: 10 Fakta Unik Seputar Tahun Baru yang Perlu Anda Tahu
Saat itu, perayaan tahun baru dilakukan pada pertengahan Maret, ketika panjang siang dan malam hari sama.
Kemudian, pada masa kejayaan Julius Caesar, dibuatkan kalender Julius yang berbasis pada pergerakan matahari.
Lewat kalender Julius inilah, 1 Januari ditetapkan sebagai hari pertama di sebuah tahun sekaligus hari perayaan tahun baru.
Saat itu, masyarakat Romawi sendiri akan melakukan festival untuk menghormati Dewa Janus, dewa yang melambangkan sebuah awal dan memiliki dua wajah.
Konon, kedua wajah Dewa Janus ini menggambarkan dirinya yang sedang memandang masa lalu dan masa depan.
Baca Juga: Resolusi Tahun Baru, 10 Tips Jaga Komitmen Olahraga di 2020
Pada saat festival, warga Romawi akan memberikan persembahan pada Janus, mendekorasi rumah mereka, dan juga saling bertukar hadiah.
Seiring berjalannya waktu, perayaan tahun baru pun sempat memiliki makna religius.
Pada abad pertengahan Eropa, banyak pemimpin umat Kristen yang ingin merayakan tahun baru pada 25 Desember.
Meski begitu, di tahun 1582, Paus Gregory XIII akhirnya menetapkan 1 Januari sebagai tahun baru menurut kalender Masehi.
Kini, momen tahun baru menjadi sesuatu yang dirayakan, bahkan sejak 31 Desember malam dan berlanjut hingga 1 Januari.
Selain merayakannya bersama keluarga, mayoritas orang akan melewatkan tahun baru dengan mengadakan pesta, menikmati kembang api, hingga pergi liburan.