Berbagi Informasi di Anker Twitter, Komunitasnya Anak Kereta KRL

Sabtu, 28 Desember 2019 | 10:36 WIB
Berbagi Informasi di Anker Twitter, Komunitasnya Anak Kereta KRL
Komunitas Anak Kereta alias Anker Twitter. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berbagi Informasi di Anker Twitter, Komunitasnya Pengguna KRL

Moda transportasi kereta commuter line (KRL) memang jadi salah satu andalan mereka yang aktif mobilitas di Jabodetabek.

Setiap harinya ada lebih dari 1 juta pengguna KRL, yang artinya jumlahnya sangatlah besar dan konsisten.

Besarnya jumlah itulah hadir sebuah komunitas berkumpulnya para pengguna KRL yang aktif di media sosial, yakni Anker (Anak Kereta) Twitter.

Baca Juga: Komunitas Astro Jogja Sediakan 7 Teropong untuk Nobar Gerhana Matahari

Melalui komunitas ini, orang akan mudah mendapat akses informasi terkait perjalanan, gangguan, perubahan jadwal hingga hadirnya kanal aduan.

Tujuan dan Kegiatan Anker Twitter

Founder Anker Twitter Fikri Muhammad Ghazi (25) mengatakan komunitasnya bisa mengetahui info seputar KRL 30 menit sebelum pemberitahuan rilis resmi dari pihal PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Ini karena semua informasi berlandaskan dari penumpang, oleh penumpang, dan untuk penumpang.

Founder Anker Twitter Fikri Muhammad Ghazi. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Founder Anker Twitter Fikri Muhammad Ghazi. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)

"Jadi informasi yang masuk itu bener-bener dari penumpang, bukan rilisan resmi. Biasanya informasi dari penumpang lebih cepat 30 menit sebelum rilis resmi dari operator. Misalnya gangguan signal, berhenti lama udah ada lama 2, 3, 4, 5 ada yang tweet begitu dan setelahnya benar ada gangguan signal," ujar Fikri di stasiun Jakarta Kota, Jakarta Pusat, Jumat (27/12/2019).

Tidak hanya informasi perjalanan, kini Anker Twitter juga mulai membuka kanal aduan seperti gangguan perjalanan hingga pelecehan seksual.

Baca Juga: Bersama Yudi Latif, Komunitas Lintas Agama Kunjungi Gereja Katedral

Mengingat followers di Twitter mencapai 25 ribu, dan anggota telegram mencapai 140 member efeknya dipercaya sangatlah luas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI