Predikat Gerbong Maut untuk Gerbong Khusus Perempuan, Ini Kata PT KCI

Sabtu, 28 Desember 2019 | 05:05 WIB
Predikat Gerbong Maut untuk Gerbong Khusus Perempuan, Ini Kata PT KCI
Rangkaian KRL Commuterline melintas di kawasan Manggarai, Jakarta, Kamis (14/12). (Dok. Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Predikat Gerbong Maut untuk Gerbong Khusus Perempuan, Ini Kata PT KCI

Jika kamu salah satu pengguna kereta commuter line (KRL) pasti kamu berusaha sebisa mungkin menghindari jam sibuk orang berangkat dan pulang kerja, karena gerbong akan penuh sesak dan pengap.

Di banding gerbong campuran, gerbong khusus wanita saat jam sibuk disebut lebih 'mengancam' bahkan tak jarang gerbong ini disebut sebagai gerbong maut, karena selain berjubel yang juga akan memancing emosi penggunanya yang berebut tempat.

Melihat hal ini VP Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba meminta masyarakat untuk menghilangkan stigma tersebut, karena tidak sedikit perempuan yang menganggap saat jam sibuk gerbong campuran lebih baik.

Baca Juga: KAI Sayangkan Rendahnya Kesadaran Wanita yang Vaping Dalam Gerbong Kereta

"Tidak ada gerbong maut, itu istilahnya ada sebagian orang lebih nyaman di gerbong campuran, jadi saya pikir pola pikir kita harus berubah," ujar Anne dalam kampanye 'Transportasi Yang Aman untuk Semua' di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta Pusat, Jumat (27/12/2019).

Anne menyoroti, kemalasan para penumpang untuk transit jadi salah satu penyebab penuhnya berbagai gerbong KRL. Padahal kata Anne dengan transit akan membuatnya lebih nyaman dan tidak berdesak-desakan dengan penumpang yang berjubel.

"Kita melihat bahwa kita masih enggan untuk transit. Saya pengguna dari Universitas Indonesia (UI) ke Jakarta Kota, tapi apapun yang naik di UI pasti saya naik, karena biasanya di stasiun Kalibata sudah mulai longgar," ungkap Anne

"Biasanya solusi kepadatan tersebut bisa dilakukan dengan naik kereta apa saja yang lewat, kalau tujuan Manggarai itu lebih kosong, saya sarankan kepada pengguna commuter line tidak apa-apa untuk transit atau memilih stasiun seperti Tebet, seperti Cawang itu bisa untuk melanjutkan perjalanan," sambungnya.

Sementara, jika saat jam sibuk banyak perempuan merasa tidak nyaman di gerbong campuran dan lebih memilih gerbong khusus wanita yang pada akhirnya berdesakkan. Anne mengatakan pihaknya tidak bisa menambah gerbong khusus perempuan mengingat mayoritas pengguna KRL adalah laki-laki.

Baca Juga: Kecelakaan KA Semen di Stasiun Doplang Blora, 10 Gerbong Terguling

VO Corporate Communications PT KCI Anne Purba. (Suara.com/Dini Afrianti)
VO Corporate Communications PT KCI Anne Purba. (Suara.com/Dini Afrianti)

"Itu mayoritas penumpang laki-laki, saya kurang ingat (angkanya), tapi di atas 60 persen itu laki-laki," paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI