Suara.com - Penasaran Nggak Sih, Kenapa Pesawat Harus Terbang Sangat Tinggi?
Hal yang paling krusial dalam penerbangan adalah saat lepas landas (take off) dan mendarat (landing), karena pada momen ini pesawat akan menembus udara untuk mencapai ketinggian tertentu untuk bisa terbang dengan aman, dan begitupun saat mendarat.
Tapi yang membuat banyak orang penasaran, mengapa pesawat harus terbang sangat tinggi untuk bisa stabil? Bahkan rata-rata pesawat berada di atas 35.000 kaki di atas laut.
Mengutip Telegraph, Jumat (27/12/2019) saat pesawat terbang semakin tinggi maka akan semakin baik. Ini karena semakin tinggi artinya udara semakin tipis dan itu membuat perjalanan dan pergerakan pesawat lebih mudah sehingga perjalanan jadi cepat, cara ini juga semakin menghemat penggunaan bahan bakar.

Ketinggian antara 35.000 hingga 42.000 kaki disebut sebagai 'sweet spot' atau posisi terbaik dan ramah bahan bakar yang dikonsumsi mesin, karena lebih rendah dari itu akan ada hambatan udara yang sangat besar. Ketinggian juga bergantung dengan berat pesawat, dimana pesawat yang lebih berat harus terbang lebih rendah, dan yang ringan terbang lebih tinggi.
"Setiap pesawat memiliki ketinggian optimal yang didasarkan pada biaya bahan bakar dan disesuaikan pada berat masing-masing," ujar Pilor Peter Terry, yang sudah bekerja selama 30 tahun.
“Setiap pesawat individu memiliki ketinggian optimal (untuk biaya minimum atau pembakaran bahan bakar minimum) yang akan didasarkan pada berat masing-masing,” jelas Peter Terry, seorang pilot maskapai komersial 30 tahun.
"Concorde terbang di ketinggian yang jauh lebih tinggi yakni hingga 60.000 kaki, dimana tidak ada pendakian yang mampu melebihi itu," sambung Terry.
Menariknya adalah saat orang-orang di darat merasakan cuaca buruk seperti hujan, badai dan sebagainya, tapi tidak dengan di pesawat terbang, karena semakin tinggi pesawat itu berarti semakin terhindar dari cuaca buruk.
Baca Juga: Lagi Liburan, Paspor Keluarga Ini Malah Tertinggal di Pesawat
Troposfer adalah lapisan atmosfer yang paling dekat dengan daratan, di lapisan ini biasanya terjadi fenomena cuaca. Di ketinggian 36.000 kaki biasanya jadi tempat para awan yang mengandung hujan lebat dan angin kencang. Itulah mengapa pesawat lebih suka di lapisan atasnya yakni stratosfer yang lebih sedikit serangan turbulensinya.
Tidak hanya itu, semakin tinggi pesawat maka semakin terhindar juga dari lalu lintas udara lainnya, seperti helikopter yang terbang lebih rendah atau aktifitas serangga dan burung di udara.
Jarang yang tahu juga semakin tinggi pesawat akan semakin dingin juga udara, misalnya di ketinggian 40.000 kaki. Jika suhu di daratan mencapat 20 celcius, maka di 40.000 kaki itu mencapai -57 celcius. Lalu pada ketinggian 35.000 kaki suhu udara mencapai -54 celcius.
Lalu adakah batas maksimal ketinggian pesawat? Jawabannya tidak ada. Tapi masalahnya apakah mesin mampu bekerja maksimal di saat oksigen semakin tidak ada, dan hambatannya adalah komunikasi dengan kru di darat akan sangat sulit.
Adapun rekor penerbangan tertinggi ialah pesawat jet mencapai 123.520 kaki, dipecahkan oleh pilot Alexandr Fedotov pada 1997 dengan menerbangkan jet militer Soviet MiG-25M. Dibandingkan semakin atas pesawat tidak ada larangan dan aturannya, berbalik saat terbang rendah maka banyak aturan yang ditetapkan oleh masing-masing badan penerbangan di seluruh dunia.