Suara.com - Kejadian Langka, DNA Berubah Usai Transplantasi Sumsum Tulang Belakang
Seorang lelaki asal Nevada bernama Chris Long, mendapati dirinya mengalami hal yang sangat jarang terjadi dialami oleh mahluk hidup lain di dunia, DNA yang berubah.
Diketahui Chris pernah menderita penyakit leukimia myeloid. Hal itu menyebabkan dirinya membutuhkan donor sumsum tulang belakang.
Namun hanya tiga bulan setelah menjalani tindakan operasi donor, ia terkejut ketika mengetahui bahwa DNA-nya telah berubah menjadi DNA sang pendonor sumsum tulang belakang.
Baca Juga: Momen Tahun Baru 2020, Menkes Terawan Minta Masyarakat Lakukan Ini
Chris Long, yang bekerja di Departemen Sheriff Kabupaten Washoe, Nevada, sebelumnya menderita leukemia myeloid akut dan sindrom myelodysplastic.
Beruntung ada seorang lelaki Jerman tanpa nama yang belum pernah ia temui yang bersedia mendonorkan bagian dari tubuhnya.
Perubahan DNA sendiri diketahui setelah rekan sejawat Chris di kantor, merasa penasaran dan iseng untuk melihat susunan DNA Chris sesaat setelah operasi.
Renee Romero, rekan Chris sekaligus kepala laboratorium kriminal di Kantor Sheriff County Washoe, adalah sosok pertama yang penasaran dengan susunan DNA sahabatnya pasca-operasi.
Transplantasi sumsum tulang belakang sendiri bertujuan untuk mengganti darah yang sakit dengan darah yang sehat. Karenanya, Renee ingin tahu lebih lanjut apakah ada perubahan lebih dalam dari darah yang mengalir di tubuh Chris pasca-operasi.
Baca Juga: Kondisi Langka, Kelainan Tulang Belakang Jadikan Lelaki Ini Manusia Lipat
Tiga bulan setelah transplantasi dilakukan, Chris terkejut mengetahui bahwa DNA dalam darahnya telah berubah. Perubahan tidak berhenti di situ. Empat tahun setelah prosedur, sampel menunjukkan bahwa DNA seminal (mani) telah berubah menjadi seperti donor sumsum tulang belakangnya juga. Bahkan bagian struktur bibir dan pipi Chris juga dianggap berubah.
Chris Long pada dasarnya telah menjadi chimera yang berarti ia memiliki dua set DNA.
Chris jelas tidak melihat ada perubahan pada dirinya. Para ahli juga mengakui bahwa otak dan kepribadian Chris tetap sama bahkan setelah donor DNA dilakukan.
Tapi dari perspektif forensik, hal-hal tertentu tidak pernah sesederhana itu. Saat mengumpulkan sampel, penyelidik kriminal berasumsi bahwa setiap korban dan setiap tersangka meninggalkan satu kode genetik identifikasi, tetapi dalam kasus Chris, ada dua kode genetik.
Transformasi DNA Chris Long adalah topik konferensi sains forensik internasional pada bulan September 2019 lalu di mana sejumlah pertanyaan menarik diajukan.
Salah satunya adalah bisakah kasus chimera yang melakukan kejahatan dapat menyesatkan penyelidik? Jika Chris punya bayi, apakah dia akan meneruskan DNA-nya sendiri atau donornya? Tidak ada yang memiliki jawaban pasti untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut dan para ilmuwan forensik masih menyelidiki.
Sementara itu, Chirs yang sekarang masih hidup berencana untuk bertemu sang donor saat bepergian ke Jerman kelak. Ia akan mengucapkan terima kasih kepada sang donor secara langsung karena telah menyelamatkan hidupnya.