Suara.com - Sepanjang 2019, barang-barang fesyen preloved atau second hand mendapat antusias yang cukup tinggi. Pembelian barang preloved bisa dilakukan secara online ataupun di toko-toko offline.
Lantas, bagaimana tren pembelian barang-barang preloved branded ini untuk tahun 2020?
Founder Irresistible Bazaar, Marisa Tumbuan, mengatakan bahwa untuk tahun depan, sepertinya antusias pemburu barang-barang preloved mungkin agak berkurang. Tetapi masih ada peminatnya.
"Mungkin agak berkurang, kecuali untuk produk-produk yang memang limited edition. Atau barang-barang yang desainnya klasik. Itu memang masih dicari," kata Marisa kala berbincang dengan Suara.com beberapa waktu lalu di Jakarta.
Baca Juga: Yuk Berburu Barang Preloved Milik Selebgram dan Influencer di Sini
Untuk sneakers limited edition, misalnya, masih ada yang mencari. Kemudian juga tas-tas Dior, Louis Vuitton, dan Gucci juga akan tetap diminati.
Ia menganalisis, penurunan minat bisa jadi karena produk-produk fesyen dari brand lokal kini juga sudah bagus-bagus. Kualitasnya bahkan tak kalah dengan kualitas produk luar negeri.
"Brand lokal sekarang juga sudah bagus-bagus. Desainnya bagus, materialnya bagus, packaging-nya juga bagus. Boleh dibilang nggak kalah, deh. Tak menutup kemungkinan bakal banyak dilirik juga," jelasnya
Lebih lanjut, Marisa mengingatkan, bagi pemburu barang-barang preloved, tetap waspada dan jeli melihat keaslian barang. Kalau bisa, lihat dulu barangnya sebelum memutuskan membeli.
"Beli online boleh, tapi pastikan sudah terpercaya dan ada jaminan. Tapi lebih bagus lagi beli langsung. Jadi bisa lihat sendiri barangnya. Bisa pegang. Jangan lupa cek kelengkapan. Seperti boks, dust bag, sertifikat, dan lain sebagainya," tutup Marisa.
Baca Juga: Makin Populer, Tas Branded tapi Second Jadi Lifestyle?