Diiringi Gamelan, Khidmatnya Prosesi Misa Berbahasa Jawa di Gereja Ini

Selasa, 24 Desember 2019 | 21:55 WIB
Diiringi Gamelan, Khidmatnya Prosesi Misa Berbahasa Jawa di Gereja Ini
Misa Jawa di Gereja Katolik Santo Petrus Kanisius Wonosari. (Suara.com/Julianto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Diiringi Gamelan, Khidmatnya Prosesi Misa Berbahasa Jawa di Gereja Ini

Suasana khidmat tampak tercipta pada Misa Natal di Gereja Katolik Santo Petrus Kanisius Wonosari, Desa Baleharjo, Kecamatan Wonosari Gunungkidul. Berbeda dengan gereja lainnya, seluruh prosesi Misa Selasa (24/12/2019) malam dilaksanakan dengan berbahasa Jawa.

Seluruh Panitia Misa Natal 2019 berpakaian Jawa. Iringan gending-gending (gamelan) Jawa juga mewarnai prosesi Misa yang diselenggarakan oleh umat gereja tersebut. Group Pengrawit (penabuh) gamelan Laras Asih I juga berasal dari umat gereja tersebut.

Sekretaris Panitia Peringatan Natal Gereja Katolio Santo Petrus Kanisius Wonosari, Agustinus Lasiman menuturkan setiap tahun Perkembangan tema peringatan Natal selalu berbeda menyesuaikan dengan perkembangan dari situasi yang ada di wilayah sekitar gereja terutama wilayah Indonesia. Tema peringatan Hari Natal biasanya diambilkan dari isu masyarakat ataupun isu alam.

Baca Juga: 3 Top Lifestyle: Liburan bak di Negeri Dongeng Hingga Menu Spesial Natal

Misa Jawa di Gereja Katolik Santo Petrus Kanisius Wonosari. (Suara.com/Julianto)
Misa Jawa di Gereja Katolik Santo Petrus Kanisius Wonosari. (Suara.com/Julianto)

"Kalau tahun lalu kita diguncang oleh isu Kebinekaan, walaupun sekarang masih ada namun sudah bergeser pada isu gotong royong tolong menolong,"tutur laki-laki yang akrab dipangggil Iman ini.

Oleh karena itu, pada Perayaan Natal tahun 2019 ini tema yang diambil adalah 'Hiduplah Sebagai Sahabat dan Tolong Menolong'. Isu yang ingin diambil dalam perayaan natal ini adalah saling membantu apa yang umat bisa lakukan terhadap sesama.

Dalam rangkaian perayaan natal kali ini seluruh umat dari gereja Katolik Santo Petrus Wono Sari mempunyai gerakan sosial pengumpulan beras satu orang satu kilogram dan terkumpul 1 ton lebih. Brebes ke Polantas dibagikan kepada sekitar 250 fakir miskin yang berada di sekeliling gereja.

"Semoga dalam Natal kita bisa menjangkau kepada mereka yang berkekurangan,"tambahnya.

Di Gereja ini dilaksanakan dua kali misa yaitu pukul 18.00 WIB dengan prosesi kental nuansa Jawa dan pukul 21.00 WIB dengan berbahasa Indonesia. Prosesi Misa yang menggunakan bahasa Jawa ini merupakan salah satu upaya dari umat Katolik melestarikan budaya.

Baca Juga: Bukan Menu Tradisional, Ini 3 Hidangan Natal yang Wajib Tersedia

Proses Misa ini dilaksanakan dua kali karena kapasitas gereja yang tidak mampu menampung seluruh umat. Di mana jumlah umat Katolik di gereja ini mencapai 3.000 orang sementara kapasitasnya hanya sekitar 2 ribuan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI