Suara.com - Bicara soal pertunjukan wayang, mayoritas dari kita akan berpikiran mengenai seni pertunjukan yang berhubungan dengan kisah-kisah Mahabharata atau Ramayana. Namun, ada juga wayang yang banyak diburu jelang hari Natal tiba.
Nama wayang tersebut adalah wayang wahyu. Berbeda dari wayang biasa, wayang wahyu menggambarkan berbagai tokoh dalam alkitab termasuk Yesus Kristus.
Wayang wahyu merupakan suvenir yang diburu menjelang Hari Natal. Biasanya, wayang wahyu akan digunakan untuk pertunjukan mengenai kisah-kisah dalam alkitab sekaligus mengenalkan ajaran Kristiani.
Salah satu sentra pembuatan wayang wahyu yang laris manis dan terkenal ada di Ganjuran, Sumbermulyo, Bantul, Yogyakarta. Di sini, wisatawan dapat menemukan Sanggar Seni Budaya Bhuana Alit dan Museum Wayang Beber Sekartaji.
Baca Juga: Ikut Nitilaku, Atikoh Istri Ganjar Lari ke UGM Pakai Kostum Wayang
Sanggar Seni Budaya Bhuana Alit merupakan sentra wayang wahyu besutan Indra Setiawan, atau yang dikenal juga dengan nama Indra Suroinggeno dalam dunia seni budaya.
Tak cuma merintis dan mendirikan Sanggar Seni Budaya Bhuana Alit dan Museum Wayang Beber Sekartaji, Indra Setiawan juga merupakan pengrajin wayang wahyu.
Nama Sanggar Seni Budaya Bhuana Alit sendiri terbilang cukup unik. Dalam kunjungan Suara.com ke sanggar tersebut, Indra Setiawan pun sempat menjelaskan makna di baliknya.
"Bhuana alit dalam satu ideologi berarti mikrokosmos. Mikrokosmos itu kan ada jagat alit, jagat ageng, istilahnya Tuhan yang mempribadi dalam diri kita," beber Indra Setiawan. "Artinya, kita fokus dalam diri pribadi untuk memberikan kebaikan."
Baca Juga: Demi Tampil Maksimal di Nitilaku UGM, Ganjar Dandan Jadi Wayang Sejak Subuh
Selain memiliki makna filosofis, nama Bhuana Alit juga dapat berarti dunia anak-anak. Ya, di sini, anak-anak diajari untuk menjadi dalang pada pertunjukan wayang wahyu.