Tren Liburan 2020, Hotel Budget Jadi Primadona Baru di Indonesia

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 23 Desember 2019 | 07:15 WIB
Tren Liburan 2020, Hotel Budget Jadi Primadona Baru di Indonesia
Ilustrasi menginap di hotel budget. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kemudahan dan ketersediaan akses internet di Indonesia yang sudah dijangkau oleh lebih dari 60% penduduk membuat Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan pasar online travel terbesar sekaligus tercepat di Asia Tenggara (Laporan e-Conomy SEA 2019 yang dilakukan oleh Google dan Temasek).

Hal ini berdampak pada tren pencarian berkaitan dengan 'travel' di Indonesia yang mengalami peningkatan sebesar 39% dalam kurun waktu 18 bulan terakhir, berdasarkan Laporan Google Year in Search Indonesia 2019.

Berangkat dari perilaku masyarakat yang saat ini semakin mudah mendapatkan informasi melalui internet, maka masyarakat menjadi semakin selektif dalam mencari informasi liburan, terlebih dari faktor harga karena kemudahan membandingkan tiket dan akomodasi dari berbagai OTA (Online Travel Agency) dan situs lainnya.

Hal inilah yang kemudian membuat tren hotel budget cukup diminati oleh wisatawan saat ini. Ini diperkuat oleh laporan Google Year in Search Indonesia 2019 yang menyebutkan bahwa pencarian dengan kata kunci 'hotel budget' meningkat 1,6 kali lebih banyak dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Liburan Keluarga, Pangeran Harry dan Meghan Markle Rayakan Natal di Kanada

Meta Rostiawati, Head of PR & Communications Indonesia, OYO Hotels and Homes, menyebut, “Kami melihat bahwa fenomena hotel budget telah menjadi tren bagi para wisatawan saat ini, terutama di kalangan milenial. Dalam hal traveling, saat ini banyak dari wisatawan yang sangat mempertimbangkan sisi harga dan cenderung lebih mementingkan unsur pengalaman, seperti aktivitas budaya, destinasi pariwisata, hingga pengalaman ketika menginap di destinasi pariwisata. Sehingga, akomodasi dengan harga terjangkau, berkualitas, dan dekat dengan destinasi menjadi yang paling dicari oleh wisatawan saat ini.”

Dari sisi industri, perkembangan hotel budget pun mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir. Mengutip laporan e-Conomy SEA 2019, pertumbuhan hotel budget di Asia Tenggara bahkan meningkat 9 kali lipat di tahun 2019 jika dibandingkan dengan tahun 2015, saat penetrasi hotel budget di industri pariwisata baru dimulai.

“Selain faktor harga yang kompetitif, kehadiran hotel budget yang saat ini sudah mampu memberikan kemudahan dalam proses check in hingga check out, serta mampu menghadirkan layanan serta kualitas yang baik, menjadi faktor pendorong pesatnya pertumbuhan segmen ini. Bahkan di Indonesia, hotel-hotel lokal berskala kecil dan menengah sudah mampu bersaing dengan hotel berskala besar karena maraknya tren online travel serta kehadiran teknologi yang mampu membantu transformasi hotel-hotel  tersebut, seperti halnya yang menjadi fokus OYO,” tambah Meta seperti dikutip dari rilis yang diterima Suara.com.

Lebih lanjut, dari sisi konsumen, hotel budget yang memiliki nilai kompetitif baik dari sisi harga, kualitas, dan lokasi juga tidak hanya digemari oleh kalangan wisatawan backpacker, namun juga keluarga. Terlebih, fenomena staycation juga saat ini menjadi tren yang berkembang di beberapa kota-kota besar, dengan tren pencarian terkait 'staycation' yang juga mengalami peningkatan 3,4 kali pada saat libur panjang akhir pekan menurut Laporan Google Year in Search Indonesia 2019.

Seiring dengan kehadiran hotel budget yang semakin digemari oleh wisatawan saat ini, tren berwisata juga semakin dekat dengan kehadiran teknologi. Berikut beberapa tren berwisata saat ini yang turut menjadi pendorong pertumbuhan hotel budget di Indonesia:

Baca Juga: Gaya Liburan Adinda Bakrie, Kulineran Sampai Lihat Penguin

  • Internet jadi sumber informasi utama bagi para wisatawan untuk mendapatkan informasi tentang liburan, mulai dari tiket pesawat, akomodasi, hingga tiket destinasi pariwisata, ataupun kuliner. Sudah banyak OTA (Online Travel Agency) yang telah menyediakan layanan ini, termasuk layanan pesan kamar untuk pilihan hotel budget.
  • Tren staycation dan short getaway semakin menggeliat. Hari libur nasional dan cuti bersama yang notabene tidak terjadi terlalu panjang mendorong masyarakat untuk melakukan liburan secara singkat seperti staycation dan short getaway, yang membuat hotel budget akan selalu jadi incaran bagi para pelancong yang memanfaatkan hal ini.
  • Pertimbangan budget semakin selektif karena promo liburan semakin banyak. Berbagai macam informasi yang didapat di internet memicu masyarakat untuk menjadi selektif dalam mengeluarkan biaya liburan.

Tahun depan, melihat banyaknya kesempatan liburan, diprediksi wisatawan cenderung akan mempertimbangkan budget terutama dari sisi akomodasi. Hal ini terutama bagi kaum milenial yang berasal dari kalangan kelas menengah. bagi mereka, hal yang diutamakan dari liburan ini adalah unsur pengalaman berpetualang liburannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI